Lugas.co – Sejatinya, pembahasan lanjutan sidang paripurna pertanggungjawaban pelaksanaan Anggaran Pendapatan Belanja Kabupaten (APBK) Pidie Tahun 2020 di bahas Sabtu 3 Juli 2021. anehnya, pembatalan dilakukan secara tiba-tiba melalui pesan singkat ke group DPRK Pidie, setelah tiga anggota Badan Anggaran (Banggar) yang berhadir menunggu dari pagi.
“Sangat kita sesalkan, hanya tiga anggota dewan yang berhadir. artinya, disini ada kebiasaan yang buruk ditubuh DPRK itu sendiri,” kata Zulkifli BI MSi, Koordinator Sekolah Pemimpin Muda Aceh (SPMA) Pidie dan Pidie Jaya, melalui rilis yang diterima lugas.co, Senin (05/7/2021).
Lanjutnya, terkait pembatalan secara tiba-tiba adalah hal yang tidak patut dan mendasar, karena dilakukan melalui pesan singkat. sepantasnya, semua anggota Badan Musyawarah (Banmus) DPRK Pidie wajib mengetahui.
“Harusnya di bahas dalam Banmus, ini patut di curigai, ada komunikasi yang terputus sesama anggota DPRK Pidie. bagaimana mereka membangun Pidie, sedangkan internal mereka saja tidak mampu di urus,” ujarnya
Hal yang mencengangkan adalah, anggota Banggar dan Banmus tidak mengetahui pertanggungjawaban pelaksana APBK Pidie 2020 sudah disampaikan eksekutif kepada DPRK pidie pada 9 Juni 2020.
“Ini membuktikan bahwa mereka bermasalah di internal anggota DPRK itu sendiri,” kata Zulkifli.
Lebih lanjut, pria yang akrab disapa Doli ini meminta semua partai politik yang memiliki kader di DPRK itu sendiri untuk dapat di evaluasi kinerja perwakilannya.
“Harus segera dievaluasi, ini demi lancar lembaga legislatif itu sendiri, dan tidak bisa dipungkiri, sudah menjadi rahasia umum ke 40 anggota DPRK itu sendiri memiliki blok A, blok B dan blok C,” pungkasnya.
“Mustahil mereka bekerja untuk rakyat sesuai dengan harapan, untuk diri sendiri saja mereka belum mampu menyatukan kebersamaan dan berfikir sama-sama untuk Pidie yang lebih baik,” ujarnya lagi.