BIREUEN, LUGAS.CO – Vilzati, S.E., M.M resmi dikukuhkan sebagai Bunda Literasi Bireuen pada Senin 23 Desember 2024 di Aula Pendopo Bupati Bireuen.
Kehadiran Bunda Literasi bertujuan untuk meningkatkan minat baca dan budaya literasi di Indonesia, khususnya di Kabupaten Bireuen.
Penjabat (Pj) Bupati Bireuen, Jalaluddin menekankan pentingnya literasi, karena sebagai kunci utama untuk membangun bangsa yang cerdas dan berkarakter.
“Literasi membuka pintu kemajuan, memberdayakan individu untuk kehidupan yang lebih baik, serta mempercepat pertumbuhan ekonomi dan memperkaya budaya,” kata Pj Bupati Jalaluddin.
Pj Bupati Jalaluddin menambahkan, tingkat literasi masyarakat Indonesia masih tergolong rendah, bila dibandingkan dengan negara-negara maju.
“Masih banyak yang perlu dilakukan untuk meningkatkan minat baca dan budaya literasi di Kabupaten Bireuen,” tambah Pj Bupati Jalaluddin.
Pj Bupati Jalaluddin mengajak semua pihak untuk mendukung bunda literasi Bireuen dalam upaya meningkatkan budaya literasi di Kabupaten Bireuen.
“Bunda Literasi diharapkan memiliki komitmen dan empati yang tinggi serta menjadi panutan bagi generasi muda, terutama generasi milenial di Kabupaten Bireuen,” tambah Pj Bupati Jalaluddin.
Program Gerakan Nasional Orang Tua Membacakan Buku (Gernasbaku) juga diharapkan dapat menumbuhkan minat baca pada anak sejak usia dini.
“Sinergitas antara stakeholder pendidikan dengan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan kabupaten Bireuen sangat dibutuhkan untuk meningkatkan budaya literasi di Bireuen,” tambah Pj Bupati Jalaluddin.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Bireuen, Dailami, S.Hut menegaskan, dukungan dan partisipasi dari semua pihak sangat dibutukan untuk meningkatkan budaya literasi.
“Terutama dukungan Pj Bupati Bireuen dan Bunda Literasi untuk meningkatkan minat baca di Bireuen sebagai upaya mencerdaskan generasi bangsa,” tambah Dailami.
Dailami menuturkan, untuk meningkatkan minat baca, pihaknya melaksanakan kampanye membaca, storytelling, pemilihan raja dan ratu baca Bireuen.
“Kita juga melaksanakan perlombaan bertutur dan program inklusi sosial,” tambah Dailami.
Dailami mengaku, kegiatan itu semua dilaksanakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemanfaatan koleksi perpustakaan.
“Kita juga mengadopsi aplikasi Inlislite untuk mengelola perpustakaan secara digital dan otomatis,” tutup Dailami, S.Hut. ***
Editor : Abdul Halim