PIDIE – LUGAS.CO | Berbagai unsur kepemudaan di Kabupaten Pidie, yang terdiri dari Organisasi Kepemudaan dan perwakilan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) di daerah itu melaksanakan Focus Group Discussion (FGD) dan mendeklarasikan wadah Pemuda progresif dan Revolusioner, Rabu, 2 November 2022, di Cama Kupi, Benteng.
“Tujuan dilakukannya deklarasi pemuda progresif ini untuk mehilangkan mindset publik bahwasannya pemuda Pidie hanya satu model padahal pemuda Pidie banyak cara dan gerakan untuk perubahan kearah yang lebih baik. sadar sebagai generasi penerus bangsa sehingga tidak ada solusi lain untuk menciptakan sebuah wadah yang nantinya wadah pemuda progresif revolusioner ini akan dijadikan FGD unutk mendiskusikan berbagai macam persoalan kepemudaan dan sama-sama mencari solusi agar perjuangan pemuda kembali pada khittah perjuangan kepemudaaan,” kata Zulkifli BI S.Sos M.Si, yang merupakan OC di acara tersebut.
Lanjut Zulkifli, kedepan pemuda progresif dan revolusioner akan melakukan diskusi publik mengundang para pimpinan dikabupaten itu seperti PJ Bupati, pimpinan DPRK, Kapolres, Dandim, kejaksaan, Pengadilan, MPU (Muspida plus) untuk menanyakan bagaimana menyelesaikan poin permasalahan yang mencuat dalam diskusi hari ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sementara, Faisal Rizal, sebagai pemantik acara dalam FGD itu menyampaikan bahwa pemuda harus menjadi bagian dari perubahan, dan sebenarnya kegiatan ini sangat positif terlepas dari latar belakang warna. pemuda progresif ini diharapakan bukan hanya bagian diskusi tapi lebih kepada tindakan rill dan harus menjadi pilot projek gerakan perubahan kedepan.
“Diskusi ini berjalan atas kesadaran unsur kepemudaan di Pidie, dalam melihat permasalahan demi permasalahan rakyat Pidie, dan juga untuk mempersatukan kembali pemuda yang selama ini tercerai berai, dan kita akan satukan frekuensi tanpa membedakan warna dan latar belakanng antar sesama pemuda,” ujar Faisal Rizal
Pada diskusi tersebut, panitia telah menginput beberapa persoalan yang terjadi di Pidie, untuk kemudian akan mediskusikan dengan Forkompinda setempat supaya ditindaklanjuti ataupun didesak agar mencari solusi. (Ril/Rizhauddin)