JAKARTA – LUGAS | Sekretaris Dewan Syuro Alumni PA 212 Slamet Maarif bersama alumni PA mengatakan sedang membahas kemungkinan digelarnya ujuk rasa di Kedubes Singapura dalam waktu dekat.
Pernyataan itu muncul akibat kebijakan imigrasi Singapura serta sikap Pemerintah Indonesia yang dianggap anti ulama oposisi.
“Ini mirip-mirip lah sama kasus HRS [Habib Rizieq Shihab] di berbagai negara,” ujar Slamet, seperti dikutip CNN Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Alumni PA 212 juga mengancam pemerintah Indonesia lantaran gagal melindungi warga negaranya.
Kementerian Dalam Negeri Singapura mengatakan, ada empat alasan kuat mengapa Otoritas Imigrasi Singapura (ICA) m menolak Ustadz Abdul Somad masuk ke negera mereka. UAS dianggap penceramah eskrem yang bertentangan dengan nilai keagamaan dan keberagaman di Singapura.
Adapun yang disorot ICA adalah terkait ceramah UAS yang mendukung aksi bom bunuh diri, padahal konteks dukungan tersebut terkait konflik Israel-Palestina. UAS juga dianggap merendahkan kepercayaan agama lain.
“Abdul Somad pernah menggambarkan salib Kristen sebagai tempat tinggal ‘jin (roh/setan) kafir’,” demikian ungkap Kemendagri Singapura.
Sementara, UAS dalam kanal YouTube beberapa waktu lalu, Rabu, 18 Mei 2022 menjawab tuduhan pihak Singapura yang menundingnya sebagai pihak ‘ekstrim’.
“Tentang masalah-masalah kontroversial yang pernah ditujukan ke saya semuanya sudah diklarifikasi. Tinggal tulis saja di www.youtube.com ‘klarifikasi UAS’. Setelah itu tulis masalahnya,” kata UAS dalam video yang diunggah di kanal YouTube Refly Harun.
Sementara terkait khotbah bom bunuh diri, apa yang disampaikannya dalam ceramah itu punya dasar yang kuat, apalagi terkait antara Israel – Palestina.
Kemudian, kata UAS, soal patung dan jin, UAS mengatakan pendapat tersebut berlandaskan hadis nabi. Sebab, sebut saja, malaikat tidak akan masuk ke rumah yang terdapat patung.
“Masalah yang kedua, tentang masalah di dalam patung ada jin. Itu hadis nabi, innal malaikata, malaikat, la tadkhulul buyut, tidak masuk ke dalam rumah, fiha tamasil, di dalam rumah itu ada patung,” kata UAS.