Ridwan Kamil: Setiap Zaman ada Ujiannya

- Editor

Senin, 27 Desember 2021 - 05:10 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gubernur Aceh, Nova Iriansyah bersama Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil saat menghadiri serangkaian acara dalam rangka peringatan 17 tahun Tsunami Aceh di Museum Tsunami Aceh

Gubernur Aceh, Nova Iriansyah bersama Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil saat menghadiri serangkaian acara dalam rangka peringatan 17 tahun Tsunami Aceh di Museum Tsunami Aceh

BANDA ACEH – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil atau akrab disapa Kang Emil. Yang menjadi tamu kehormatan pada peringatan 17 tahun tsunami , hari ini, di pelataran Parkir Pelabuhan Ulee lheu, mengajak masyarakat Aceh dan Indonesia agar senantiasa bermuhasabah, bahwa Allah selalu memberikan ujian dan cobaan pada setiap era.

“Setiap zaman ada ujiannya dan setiap ujian ada zamannya. 17 tahun lalu kita diuji dengan tsunami, kini kita diuji dengan pandemi Covid-19. Mari bersama kita tanamkan dalam diri kita masing-masing, bahwa setiap peristiwa adalah pelajaran, setiap tempat adalah sekolah, setiap makhluk adalah guru. Oleh karena itu, dimana pun kita berada, marilah kita selalu mengambil hikmah,” ujar Ridwan Kamil.

Baca juga:  Pemkab Pidie Jaya Raih WTP 9 Kali Berturut

Dalam sambutannya, pria yang juga merupakan perancang Museum Tsunami Aceh ini menjelaskan, bahwa mendesain Museum Tsunami Aceh adalah karyanya yang paling emosional.

“Tahun 2007, masyarakat Aceh mempercayai saya untuk merawat memori kolektifnya melalui Museum Tsunami Aceh. Saya sudah banyak merancang dan mendesain. Namun, Museum Tsunami Aceh adalah karya saya yang paling emosional, bahkan saya sampai meneteskan air mata saat mengerjakan desain Museum Tsunami,” ungkap Kang Emil.

Kang Emil menambahkan, masyarakat Aceh dan Jawa Barat memiliki hubungan kekerabatan yang erat melalui Pahlawan Nasional Cut Nyak Dhien. Sebagaimana diketahui Cut Nyak Dhien diasingkan oleh Belanda di Sumedang Jawa Barat dan meninggal di Bumi Parahyangan.

Baca juga:  Bentuk Herd Immunity, BIN Vaksin Siswa SMK 1 Peusangan

“Kami sangat memuliakan Cut Nyak Dhien, makam beliau kami pelihara kami rawat, bahkan baru-baru ini kami renovasi. Di Jawq Barat, Cut Nyak Dhien memiliki 4 nama, yaitu Ibu Nyak Dhien, Ibu Ratu ini adalah bentuk penghormatan tertinggi, Ibu Suci karena beliau rajin dan teladan mengajarkan agama dan Ibu Prabu. Semua itu adalah nama-nama mulia pada masyarakat Sunda,” kata Ridwan Kamil.

Follow WhatsApp Channel lugas.co untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Haji Uma Fasilitasi Pemulangan Jenazah Guru SD Asal Gayo Lues
Jalan Lintas Desa Rusak, Dewan Minta Perhatian Pemkab Bireuen
Ini Pesan Pj Bupati Bireuen Pada Peringatan Isra’ dan Mi’raj
Pj Bupati Aceh Utara Keluarkan SE Pemilihan Mukim dan Geuchik
KJB Lhokseumawe Bangun 110 Sumur Wakaf
Saluran Irigasi Berlumpur, 250 Hektar Area Sawah Terancam
Momen Bahagia 4.000 Warga NTT, Bisa Nikmati Sumber Air Bersih
Yayasan IBM dan Bank Indonesia Bangun 3 Sumur Bor di NTT

Berita Terkait

Kamis, 6 Februari 2025 - 14:10 WIB

Haji Uma Fasilitasi Pemulangan Jenazah Guru SD Asal Gayo Lues

Sabtu, 1 Februari 2025 - 23:53 WIB

Jalan Lintas Desa Rusak, Dewan Minta Perhatian Pemkab Bireuen

Kamis, 30 Januari 2025 - 15:32 WIB

Ini Pesan Pj Bupati Bireuen Pada Peringatan Isra’ dan Mi’raj

Kamis, 30 Januari 2025 - 14:52 WIB

Pj Bupati Aceh Utara Keluarkan SE Pemilihan Mukim dan Geuchik

Jumat, 24 Januari 2025 - 17:45 WIB

KJB Lhokseumawe Bangun 110 Sumur Wakaf

Berita Terbaru

Pelepasliaran Tukik Penyu Lekang di  Aceh Singki. Foto/ Istimewa

Berita

Pemkab Aceh Singkil Lepasliarkan 84 Tukik Penyu Lekang

Senin, 10 Feb 2025 - 18:00 WIB

Rapat Paripurna Pengumuman Bupati dan Wakil Bupati Bireuen terilih.

Politik

DPRK Umumkan Pasangan Calon Bupati dan Wabup Bireuen

Sabtu, 8 Feb 2025 - 05:08 WIB