Aceh Timur – LUGAS.CO | Sebanyak 54 grub dikee mengikuti lomba dalam festival dikee 2022 yang di gelar di lapangan Pusat Pemerintahan Kabupaten Aceh Timur, yang berlangsung 17 hingga 19 Oktober
Anggota DPR Aceh, Tgk Muhammad Yunus, mengatakan, kegiatan Festival Dikee tersebut sengaja digelar dalam suasana peringatan maulid Nabi Muhammad SAW.
“Karena, Aceh adalah yang menerapkan syariat islam, sehingga berbagai seni tidak dibolehkan seperti konser yang membangkitkan syahwat atau band-band yang tidak sesuai dengan syariah. Maka, sebagai pengganti, kita mengajak masyarakat untuk sama-sama melestarikan kembali budaya di Aceh, seperti meurukon, meudike, meusaman, dan lain-lain,” kata Tgk Muhammad Yunus.
“Untuk total hadiah mencapai Rp16 juta
Dengan masing-masing, juara l Rp6 juta, juara ll Rp4,5 juta, juara lll Rp3,4 juta dan Juara harapan Rp2 juta,” kata Ketua Panitia, Riski Maulidar.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Aceh melalui Kepala Seksi Pengembangan Sumber Daya Masyarakat (SDM) Syahrul Ardi mengatakan festival Dikee ini merupakan seni budaya islami yang dikemas dalam konsep moderen.
“Penampilan grub dikee ini perwakilan dari Kecamatan dan gampong dari Aceh Utara sebanyak tiga grub, Kabupaten Pidie satu grub dan dari Aceh Timur 50 grub yang nantinya akan di nilai oleh dewan juri dan akan memilih hanya empat peringkat terbaik ,”kata Syahrul Ardi.
Selain kegiatan ini, kata Syahrul Ardi, nanti juga ada Dike massal di hari terakhir pada Rabu (19/10) dengan jumlah peserta 300 orang dalam 13 grub.
“Dengan adanya kegiatan ini kita berharap mampu menjadi daya tarik kaum milenial. Karena kaum Milenial juga perlu untuk melestarikan dan mengetahui seni islami yang perlu kita jaga,”kata Syahrul Ardi.
Demikian juga harapan kedepan baik dari Kabupaten dan Provinsi supaya lebih memperhatikan acara yang seperti ini apalagi aceh ini muasanya asyriah islam, tentu tidak boleh ada konser- konser yang membangkitkan shawat atau pun bend-bend yang tidak sesuai dengan syariah.[Syafiratul Khaira]