BANDA ACEH – Pemerintah Aceh menyerahkan lima unit pesawat tipe Cessna untuk SMK Penerbangan Aceh. Pesawat tersebut akan menjadi laboratorium bagi para murid sebagai bahan praktik pembelajaran dalam mengoperasikan mesin pesawat.
Penyerahan tersebut dilakukan melalui penandatanganan serah terima aset Aceh dari Dinas Perhubungan Aceh kepada Dinas Pendidikan Aceh yang selanjutnya digunakan untuk bahan praktik siswa SMK Penerbangan.
Penandatanganan yang berlangsung dalam momentum zikir dan doa rutin pagi tersebut dilakukan oleh Kepala Dinas Perhubungan Aceh, T. Faisal dan Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Alhudri serta disaksikan Sekretaris Daerah Aceh, Taqwallah, di SMK Penerbangan Aceh, Blang Bintang, Jumat, (1/4/2022).
Acara tersebut dihadiri langsung oleh segenap keluarga besar SMK Penerbangan, mulai dari kepala sekolah, guru, murid dan juga alumni.
Sekda Taqwallah mengharapkan, pemberian lima unit pesawat tersebut dapat meningkatkan kompetensi murid SMK Penerbangan dalam mengoperasikan mesin pesawat. Pemahaman murid SMK tentang pesawat terbang harus terus meningkat dan lebih andal.
Kepala Sekolah SMK Penerbangan Aceh, Saifullah, menyampaikan terimakasih atas perhatian Pemerintah Aceh dalam melengkapi sarana dan prasarana belajar siswa.
Menurutnya pesawat tersebut bermanfaat untuk bahan pembelajaran siswa.
Saifullah menyebutkan, sekolah yang ia pimpin memiliki murid sebanyak 214 orang. Sekolah tersebut memiliki tiga jurusan, yaitu, airplane powerplant atau perbaikan mesin pesawat, electrical avionic atau perbaikan instrumen listrik pesawat dan aircraft machining atau manufaktur pesawat.
“Saat ini keberadaan alumni SMK Penerbangan Aceh menyebar di berbagai perusahaan penerbangan dan institusi pemerintahan,” kata Saifullah.
Aminuddin, guru pelajaran listrik pesawat mengatakan, murid yang pernah ia bimbing kini telah bekerja di berbagai perusahaan penerbangan. Seperti Lion Grup sebanyak 8 orang, Angkasa Pura 2 orang dan Ditpoludara 5 orang.
Ia sendiri bahkan telah mengikuti kegiatan magang guru ke Amerika Serikat yang dikirim oleh Pemerintah Aceh untuk mendalami tentang instrumen pesawat. “Terimakasih Pemerintah Aceh dan Dinas Pendidikan Aceh yang telah memagangkan kami.”
Sementara itu, alumni SMK Penerbangan Aceh, Mutaqin, mengatakan, berkat menempuh pendidikan di sekolah tersebut kini ia bekerja di PT. Batam Aero Teknik. Bahkan ia berkesempatan untuk mengikuti lisensi dari Federal Aviation Administration (FAA) di Amerika Serikat.
Selain itu, ia juga sudah mengikuti pelatihan type ratting Airbus. Pada 2021 ia dinyatakan oleh Director General of Civil Aviation sebagai seorang Aircraft Enginer berstandar internasional.
“Terimakasih kepada guru yang telah membimbing saya hingga berhasil. Saya berharap kepada adik-adik agar dapat menempuh pendidikan di SMK yang telah memberikan saya keahlian,” kata Mutaqin. | Red