Efek
Kekuasaan Oligarki telah menciptakan interaksi sosial yang di dasarkan pada logika transaksi. semua hal di ukur melalui ‘berapa banyak’ uang yang dimiliki. layanan kesehetan, pendidikan, bahan pangan, hingga hukum dan keadilan semua di perjual belikan, imbas dari itu adalah Korupsi !
Semua kekacuan itu menciptakan kesenjangan sosial dimana yang kaya semakin kaya dan yang miskin kian sengsara hidupnya. kehidupan berlangsung keji karena uang menjadi alat ukurnya.
Modus
Oligarki melakukan kejahatan dan melindunginya dengan menciptakan aturan hukum agar kejahatan itu menjadi legal. aparat pemerintah dan penegak hukum dibayar untuk melayani kepentingan oligarki. mereka di upah untuk memberi kemudahan agar bisnis dan kekayaan oligarki makin berkembang.
Para Tokoh masyarakatpun dilibatkan untuk memuluskan keinginan oligarki agar kepentingan umum disesuikan dengan kepentingan oligarki. bahkan propaganda etis di ciptakan agar kekejaman terhadap rakyat yang jadi korban dianggap bencana atau sekedar tragedi ketidaksengajaan.
Korban
Demi mengeruk keuntungan oligarki membuat sembako semakin langka dan memainkan harga seenaknya. dibawah kuasa oligarki kita mengurangi produksi agar punya alasan mengimpor apa saja. Oligarki mengundang bencana karena operasi tambang dan perkebunan yang tanpa kendali. Oligarki membawa kita semua menjadi korban, semua kerusakan itu sering ditutupi oligarki dengan kalimat ‘culas’ atas nama pembangunan.
Ancaman
Oligarki telah membuat kebebasan rakyat di belenggu. kesadaran dan kebebasan rakyat dipaksa bersandar pada perhitungan untung dan rugi. Tindakan rakyat, perkerjaan rakyat serta makanan yang dikonsumsi rakyat disesuaikan dengan aturan yang menguntungkan oligarki.
Hidup dalam kuasa oligarki membuat rakyat tak beda dengan binatang ternak yang gampang diatur dan dimanipulasi. kesadaran rakyat sebagai manusia bebas dikubur dan rakyat harus tunduk dalam rangka memenuhi nafsu tamak dan rakus para oligarki.
Penulis : Eks Lhok Makalam, di Beuracan.