BIREUEN, LUGAS.CO – Program Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stuting (Genting) resmi dilaunching, pada Kamis 20 Februari 2025 di Aula Kantor Camat Peudada, Bireuen.
Program Genting dilaunching oleh Sekretaris Dinas Pemberdayaan Masyarakat Gampong, Perempuan dan Keluarga Berencana (DMPGPKB) Bireuen, Irmawati.
Irmawati mengatakan, kegiatan itu merupakan langkah awal dalam melaksanakan Genting secara gotong royong, sebagai bentuk kepedulian bersama, guna memberi bantuan kepada keluarga anak yang stunting.
“Genting merupakan salah satu Asta Cita Presiden Republik Indonesia, dalam visi keempat,” kata Irmawati.
Sementara itu, Camat Peudada, Erry Seprinaldi, menyebutkan, jumlah Bayi di Bawah Dua Tahun (Baduta) stunting yang menerima bantuan sebanyak 20 orang anak.
“20 Baduta yang menerima bantuan terdiri dari 10 Baduta dari Kecamatan Peudada dan 10 orang Baduta dari Kecamatan Jeumpa,” kata Erry Seprinaldi.
Erry Seprinaldi menambahkan, terdapat tiga bentuk bantuan Genting yang diberikan. Kata dia, bantuan pertama berupa nutrisi melalui pemberian makanan lengkap siap santap, atau kudapan kaya protein hewani.
“Standar minimal nutrisi seharga Rp15 ribu per hari, diberikan untuk anak asuh dalam periode seribu hari pertama kehidupan (1000 HPK),” kata Erry Seprinaldi.
Erry Seprinaldi menambahkan, durasi bantuan nutrisi disesuaikan dengan usia kehamilan ibu hingga anak mencapai usia 23 bulan.
“Bantuan kedua, berupa non nutrisi yang dilaksanakan melalui pembangunan jamban/MCK dan rumah layak huni,” tambah Erry Seprinaldi.
Erry Seprinaldi mengatakan, estimasi biaya pembangunan jamban senilai Rp 8.5 juta per unit.
“Bantuan ketiga berupa air bersih, mulai dari pengolahan air bersih, pipanisasi, pengelolaan sumur atau teknologi untuk mengubah air tidak kayak konsumsi,” sambung Erry Seprinaldi.
Erry Seprinaldi mengatakan, estimasi biaya pembangunan sumur bor senilai Rp150 juta per unit. [red]