KPA: Pemerintahan Aceh Perusak Perdamaian

- Editor

Kamis, 12 Agustus 2021 - 11:51 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Banda Aceh-Perdamaian antara GAM dan Pemerintah RI lewat MoU Helsinki pada 16 tahun lalu semestinya menjadi catatan sejarah penting untuk diimplementasi kedua belah pihak, sehingga sepanjang masa perjalanan itu beriringan dan bersama-sama agar tidak pincang satu dengan lainnya.

“Tidak sebagaimana mestinya, selama ini sepertinya berjalan sendiri-sendiri. Dimana Pemerintah RI lewat pemerintahan Aceh hanya sibuk mengurus dirinya sendiri,” cetus Wakil Ketua Komite Peralihan Aceh (KPA) Pusat, H Kamaruddin Abubakar kepada wartawan di Banda Aceh, Kamis (12/08/2021), dalam menyikapi Ultah ke-16 Mou Helsinki perdamaian GAM-RI yang jatuh pada setiap 15 Agustus mendatang.

Abu Razak sapaan akrab H Kamaruddin Abubakar menyebutkan, Ultah ke-16 MoU Helsinki dalam mengenang perdamaian GAM dengan Pemerintahan RI yang setiap tahun digelar, pada 15 Agustus 2021 ini kembali dirayakan, namun sampai sejauh ini pihaknya tidak  tahu sama sekali

Baca juga:  Gubernur Nova Sambut Baik Pembukaan PON XXI di Aceh

“Sampai sejauh ini pihak kami selaku mantan gerbong GAM tak tahu sama sekali. Dalam hal ini kami bukan semata-mata hanya tamu undangan pada perhelatan acara nantinya,” ujar Abu Razak seraya mengatakan dimana tahun-tahun yang lalu sejak tiga bulan sebelumnya sudah diberi tahu.

Lebih lanjut dia mengatakan bahwa Pemerintah Aceh atau Pemerintah RI semakin hari kian menunjukkan perilaku “pongah” dan bersikap one man show.

Baca juga:  Karo Umum Setda Aceh Sambut 67 Pamong Praja Muda IPDN Asal Aceh

“Ini tak boleh dibiarkan, dan harus segera berhenti dari cara-cara yang hanya ingin menang sendiri,” tegas Abu Razak.

Abu Razak melanjutkan, Pemerintah Pusat selama ini ingkar janji dan sama sekali tak menghargai butir-butir MoU Helsinki bahkan UU Nomor 11 tahun 2005 tentang Pemerintahan Aceh itu sendiri diabaikan dan kekhususan di dalamnya menjadi terkebiri.

Dia menyebutkan, pemerintahan yang egois ini lah kemudian menimbulkan disintegrasi bangsa sehingga perang bisa pecah dimana-mana. “Itukah yang diinginkan ?” Tutup Abu Razak yang juga Sekjen DPP Parta Aceh. (Red).

Follow WhatsApp Channel lugas.co untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Pantau Implementasi UU ASN di Daerah, Haji Uma Kunjungi BKPSDM Pidie
Camat dan Kepala KUA Dewantara Jabat Pj. Ketua BKM dan Imum Chiek Masjid Besar Bujang Salim
Wacana Pembentukan Kacamatan Lamkuta Dapat Respon Positif Anggota DPRK Aceh Utara
Membongkar Mitos ‘No Viral No Justice’: Pelayanan Publik Bukan Sekadar Reaksi
Peduli Pejuang Keluarga, Insan Bumi Mandiri Salurkan Bantuan di Jatinangor dan Sumedang
Bersama EYAA, Insan Bumi Mandiri Kembangkan Program Ekonomi Pesisir di Golo Mori
Dies Natalis Sekolah Pascasarjana IPB Dibuka dengan Semangat Mentorship dan Aksi Iklim
Haji Uma Bersama PPAM dan BP2MI Bantu Pemulangan Jenazah Warga Pidie dari Malaysia
Tag :

Berita Terkait

Jumat, 13 Juni 2025 - 21:44 WIB

Pantau Implementasi UU ASN di Daerah, Haji Uma Kunjungi BKPSDM Pidie

Rabu, 4 Juni 2025 - 15:35 WIB

Camat dan Kepala KUA Dewantara Jabat Pj. Ketua BKM dan Imum Chiek Masjid Besar Bujang Salim

Selasa, 3 Juni 2025 - 15:51 WIB

Wacana Pembentukan Kacamatan Lamkuta Dapat Respon Positif Anggota DPRK Aceh Utara

Senin, 2 Juni 2025 - 17:14 WIB

Membongkar Mitos ‘No Viral No Justice’: Pelayanan Publik Bukan Sekadar Reaksi

Jumat, 30 Mei 2025 - 22:12 WIB

Peduli Pejuang Keluarga, Insan Bumi Mandiri Salurkan Bantuan di Jatinangor dan Sumedang

Berita Terbaru