Lugas.co – Presiden Joko Widodo melakukan pelepasan ekspor komoditas pertanian dari 17 provinsi ke berbagai negara tujuan secara simbolis, dalam acara Merdeka Ekspor 2021 secara simbolis di istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Sabtu (14/8/2021).
Dari 17 Provinsi, salah satu komoditas pertanian asal dataran tinggi Aceh, kopi Arabika Gayo masuk sebagai produk yang di ekspor.
Dalam kegiatan Merdeka Ekspor 2021, Aceh mengikutsertakan dua perusahaan eksportir yaitu Kokowa Gayo dan Koperasi Permata Gayo. Jumlah total Biji Kopi Arabika Gayo yang diekspor kedua perusahaan asal Bener Meriah tersebut mencapai 38,400 Kilogram atau 38,4 ton.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Baik Kokowa Gayo maupun Koperasi Permata Gayo, sama-sama mengekspor biji kopi ke Amerika Serikat. Nilai FOB barang yang diekspor Kokowa Gayo adalah 108.096 USD dengan volume 19.200 Kg. Sementara Koperasi Permata Gayo mengekspor dengan nilai FOB sebesar 96,960 USD dan volume 19.200 Kg.
Sementara itu, secara keseluruhan Presiden Jokowi pada kesempatan itu melakukan pelepasan ekspor produk pertanian senilai Rp 7,29 triliun dari 17 pintu pelabuhan dan bandara di 17 provinsi.
Pada kesempatan itu, Presiden Jokowi menyampaikan penghargaan dan apresiasi kepada para petani, peternak, pekebun, pelaku usaha agribisnis, dan pemangku kepentingan pertanian yang selama masa pandemi Covid-19 telah bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat di Indonesia.
Menurut Jokowi, mereka berhasil meningkatkan ekspor produk-produk pertanian di dalam negeri.
Presiden juga menyebut, sektor pertanian adalah salah satu sektor yang mampu bertahan dari parahnya dampak pandemi terhadap berbagai sektor usaha lainnya di negeri ini.
“Ekspor pertanian di tahun 2020 mencapai Rp 451,8 triliun naik 15,79% dibandingkan tahun 2019 yang angkanya Rp 390,16 triliun. Dan, pada Semester I-2021 dari Januari sampai dengan Juli 2021, ekspor mencapai Rp 282,86 triliun naik 14,05% dibandingkan periode yang sama tahun 2020, yaitu sebesar Rp 202,05 triliun,” kata Presiden.
Selain itu Presiden juga menambahkan, peningkatan ekspor komoditas pertanian selama ini telah berdampak pada peningkatan kesejahteraan petani.
“Saya mendapat angka nilai tukar petani terus membaik. Pada Juni 2020 nilai tukar petani berada di angka 99,60, secara konsisten meningkat hingga Desember 2020 mencapai 103,25. Dan, pada Juni 2021 mencapai 103,59. Ini menurut saya sebuah kabar yang baik bisa memacu semangat petani-petani kita untuk tetap produktif pada masa pandemi,” kata Presiden