Kasus Penembakan Agen Mobil Aceh Utara Oleh Oknum TNI Mulai Disidangkan

- Editor

Rabu, 7 Mei 2025 - 11:34 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Suasana persidangan kasus penembakan Agen Mobil Aceh Utara, Hasfiani alias Imam di Pengadian Negeri Lhokseumawe, Selasa 6 Mei 2025. Foto : Istimewa

Suasana persidangan kasus penembakan Agen Mobil Aceh Utara, Hasfiani alias Imam di Pengadian Negeri Lhokseumawe, Selasa 6 Mei 2025. Foto : Istimewa

BIREUEN, LUGAS.CO – Kasus dugaan penembakan agen mobil Aceh Utara, Hasfiani alias Imam (35) oleh oknum TNI AL pada Senin 17 Maret 2025 lalu mulai disidangkan di gedung Garuda Pengadilan Negeri Lhokseumawe, Selasa 6 Mei 2025.

Sidang perdana dengan agenda pembacaan surat dakwaan oleh Oditur Militer Letkol Chk Bambang Permadi yang dipimpin Ketua Majelis Hakim Letkol Chk Arif Kusnandar dari Pengadilan Militer I-01 Banda Aceh, didampingi Letkol Chk Hari Santoso dan Mayor Chk Raden Muhammad Hendri. Sementara Panitera dalam sidang adalah Lettu Chk Ageng Suyanto.

Sementara terdakwa pada persidangan tersebut merupakan oknum prajurit TNI AL berpangkat Kelasi Dua (KLD) berinisial DI.

Dalam dakwaannya, Oditur mengungkapkan bahwa pembunuhan terjadi pada Jum’at 14 Maret 2025 sekitar pukul 14.00 WIB. Saat itu, korban yang merupakan agen mobil ikut bersama terdakwa dan pemilik mobil Toyota Kijang Innova untuk melakukan uji coba kendaraan.

Oditur juga menerangkan bahwa terdakwa mengeluhkan bagian pijakan kaki mobil yang tidak nyaman dan meminta korban turun. Namun, korban menolak. Terdakwa kemudian menembak korban menggunakan pistol rakitan yang telah disiapkan, mengenai pelipis dikanan kepala korban.

Baca juga:  Langgar Syariat Islam Tujuh Penjudi dan Dua Penzina di Pidie Dicambuk

Senjata api tersebut diakui terdakwa dibeli di Lampung seharga Rp 8 juta untuk berjaga-jaga selama perjalanan darat dari Lampung ke Aceh saat cuti tahun 2024.

Sementara mayat korban ditemukan pada 17 Maret 2025 oleh penyidik Denpomal Lanal Lhokseumawe di kawasan kilometer 30 Gunung Salak, Kecamatan Nisam Antara, Aceh Utara.

Oditur menilai perbuatan terdakwa memenuhi unsur tindak pidana dan mendakwanya dengan Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana, subsider Pasal 338 KUHP, serta pasal-pasal lainnya terkait pencurian dengan kekerasan, kepemilikan senjata ilegal, dan turut serta dalam kejahatan.

Usai pembacaan dakwaan, majelis hakim memeriksa sejumlah saksi, yaitu Zulfadliadi (pemilik mobil), dr. Kemalasari dari RSU Cut Meutia (yang mengeluarkan hasil visum), serta dua teman terdakwa, KLD Aldi Yudha dan KLD Azlam.

Setelah memeriksa sejumlah saksi dan barang bukti yang ditunjukkan oleh Oditur, majelis hakim memutuskan menunda sidang hingga Rabu, 7 Mei 2025.

Baca juga:  KIP Bireuen Akan Distribusi 6.805 Kotak Suara

Ketua Tim Hukum Hotman Paris 911 Aceh, Putra Safriza, menyatakan tidak ada keterangan saksi yang meringankan perbuatan terdakwa. Ia menegaskan pihaknya akan terus mengawal kasus ini hingga vonis dijatuhkan.

“Perbuatan terdakwa sangat jelas terbukti dalam persidangan. Hukuman yang pantas untuk kasus ini adalah hukuman mati,” tegas Putra Safriza.

Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia Daerah Pemilihan Aceh, H. Sudirman atau Haji Uma, juga memberikan perhatian serius terhadap kasus ini. Ia menugaskan stafnya, Hamdani alias Maknu, untuk mendampingi keluarga korban selama persidangan.

“Kami juga telah berkoordinasi dengan LPSK dan keluarga korban. Tadi pihak keluarga mengajukan surat permohonan restitusi kepada LPSK untuk menanggung kerugian, keberlangsungan hidup, dan jaminan pendidikan anak korban. Hal ini akan kami diskusikan lebih lanjut dengan LPSK”, Ujar Haji Uma.

Haji Uma menambahkan bahwa sejauh ini tidak ada bantahan dari terdakwa terhadap keterangan para saksi. Dengan demikian, ia berharap majelis hakim dapat memberikan putusan yang seadil-adilnya. [] (ril)

Follow WhatsApp Channel lugas.co untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Menanti Kepastian Hukum Dahlan Bekas Kadishub Pidie Jaya
JPU Kerjari Bireuen Terima Tersangka dan Barang Bukti Perkara Uang Palsu
Polres Pidie Tangkap Bekas Kasatpol PP Pidie Jaya
Batalkan Vonis Bebas Pelaku Perdagangan Cula Badak Jawa, Kemenhut Apresiasi Putusan MA
Kejari Pidie Jaya Musnahkan Barang Bukti Sabu 413,7138 gram
Diduga Kesetrum Listrik, Tukang Bangunan di Cot Girek Meninggal Dunia
Hendak Transaksi 1.107 Butir Pil Ekstasi, Dua Warga Aceh Utara Ditangkap Polisi
Berharap Tak Terpantau Polisi, Remaja Simpan Hasil Curian di Gedung Bekas Kantor Pengadilan 

Berita Terkait

Senin, 19 Mei 2025 - 14:19 WIB

Menanti Kepastian Hukum Dahlan Bekas Kadishub Pidie Jaya

Rabu, 7 Mei 2025 - 11:34 WIB

Kasus Penembakan Agen Mobil Aceh Utara Oleh Oknum TNI Mulai Disidangkan

Jumat, 2 Mei 2025 - 22:33 WIB

JPU Kerjari Bireuen Terima Tersangka dan Barang Bukti Perkara Uang Palsu

Rabu, 30 April 2025 - 17:19 WIB

Polres Pidie Tangkap Bekas Kasatpol PP Pidie Jaya

Senin, 28 April 2025 - 13:48 WIB

Batalkan Vonis Bebas Pelaku Perdagangan Cula Badak Jawa, Kemenhut Apresiasi Putusan MA

Berita Terbaru

Politik

Bunda Salma Resmi Dilantik Jadi Anggota DPR Aceh

Rabu, 21 Mei 2025 - 23:13 WIB

Dahlan, Bekas Kadishub Pidie Jaya, kini menjabat Kadisperindagkop. Dok, Ist

Hukum

Menanti Kepastian Hukum Dahlan Bekas Kadishub Pidie Jaya

Senin, 19 Mei 2025 - 14:19 WIB