Jelang COP30, Aktivis Energi Terbarukan Indonesia Temui Duta Besar RI di Brasil, Serukan Aksi Iklim Ambisius

- Editor

Senin, 14 April 2025 - 17:33 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Aktivis energi terbarukan bertemu dengan Duta Besar Indonesia untuk Brasil, Edi Yusup. Foto: Kathleen Limayo/350.org)

Aktivis energi terbarukan bertemu dengan Duta Besar Indonesia untuk Brasil, Edi Yusup. Foto: Kathleen Limayo/350.org)

BRASIL, LUGAS.CO – Menjelang Konferensi Perubahan Iklim PBB 2025 (COP30), sejumlah delegasi aktivis energi terbarukan Indonesia bertemu dengan Duta Besar Indonesia untuk Brasil, Edi Yusup, pada Sabtu 12 April 2025 lalu.

Pertemuan tersebut berlangsung dalam rangka ‘Renew Our Power,’ sebuah pertemuan lebih dari 200 pembaharu (changemakers) menjelang pembicaraan iklim PBB COP30 yang dijadwalkan pada November mendatang di Belém, Brasil.

Dalam kunjungan tersebut, delegasi Indonesia membagikan kisah sukses proyek energi terbarukan berbasis komunitas dan menekankan perlunya komitmen iklim yang lebih ambisius.

Field Organizer 350.org Indonesia, Suriadi Darmoko dalam keterangan tertulis yang dikutip Lugas.co, Senin 14 April 2025 menyoroti potensi besar energi terbarukan yang belum dimanfaatkan sepenuhnya di Indonesia, sekaligus tantangan akses energi yang masih ada.

“Kita membutuhkan COP30 untuk memastikan transisi yang cepat, terdanai penuh, dan adil dengan melipatgandakan kapasitas energi terbarukan global pada 2030,” kata Suriadi Darmoko.

Suriadi Darmoko berharap, hal itu dapat mengakhiri penggunaan bahan bakar fosil dan praktik eksploitatif, serta melindungi masyarakat melalui pendekatan berbasis hak dan inklusif. Darmoko juga menegaskan bahwa banyak wilayah di Indonesia masih belum mendapatkan akses listrik yang layak.

“Dengan potensi yang sangat besar, Indonesia harus menjadikan energi terbarukan sebagai pilihan utama. Saat ini, ketergantungan kita pada energi fosil yang kotor masih sangat tinggi, dengan energi terbarukan hanya menyumbang 14,1 persen dari bauran energi,” kata Suriadi Darmoko.

Baca juga:  Pemkab Pijay Serahkan Bantuan Masa Panik ke Gampong Terdampak Banjir

Suriadi Darmoko menambahkan, Indonesia harus memastikan komitmen G20 untuk melipatgandakan kapasitas yang tercermin dalam NDC (Nationally Determined Contribution) terbaru yang direncanakan akan diserahkan sebelum COP30.

“Pelibatan komunitas dalam pengembangan energi terbarukan dapat mempercepat pencapaian target ini,” sebut Suriadi Darmoko.

Sementara itu, Kampanye RESolusi dari 350.org Indonesia mendorong pengembangan proyek energi terbarukan berbasis komunitas.

Salah satu contoh penggunaan instalasi panel surya di SMA Muhammadiyah 4 Bengkulu yang didanai dari donasi publik. Berkat kontribusi dari 400 pendonor, sekolah tersebut berhasil mengumpulkan dana sebesar 80 juta rupiah untuk memasang panel surya yang kini menyuplai listrik untuk laboratorium komputer dan sistem keamanan sekolah.

“Model ini dapat direplikasi di lebih dari 1.400 sekolah Muhammadiyah di seluruh Indonesia, yang akan memberikan kontribusi besar terhadap transisi energi dan aksi iklim kita,” kata Sutanpri dari SMA Muhammadiyah 4 Bengkulu.

Sutanpri menambahkan, pihaknya sedang menuju masa depan di mana seluruh proses belajar mengandalkan energi terbarukan, bukan bahan bakar fosil.

Duta Besar RI Untuk Brasil, Edi Yusup menegaskan bahwa, listrik merupakan pintu gerbang pembangunan ekonomi masyarakat.

“Transformasi ekonomi Korea Selatan sejak tahun 1970-an yang didukung oleh akses listrik yang luas dan terjangkau,” kata Edi Yusup.

Edi Yusup mendorong generasi muda Indonesia untuk terus mengembangkan inisiatif energi terbarukan, serta menyarankan agar Indonesia bisa saling berbagi pembelajaran dengan Brasil yang telah berhasil.

Ini Seruan 350.org Indonesia Jelang COP30

Baca juga:  Hut Polhut Ke 58 Diperingati di Lautan Pasir TN Bromo, Libatkan 900 Peserta Lebih

Field Organizer 350.org Indonesia, Suriadi Darmoko menyerukan, agar Indonesia menetapkan target penurunan emisi tahun 2035 yang ambisius dan memperkuat target pada tahun 2030 agar sejalan dengan tujuan net zero tahun 2060 atau lebih cepat.

“Indonesia harus menyelaraskan komitmen energi nasional dalam NDC terbaru dan Rencana Investasi dan Kebijakan Komprehensif JETP (Just Energy Transition Partnership), dengan memastikan pelipatgandaan energi terbarukan dan rencana penghapusan energi fosil yang lebih cepat dan terperinci,” Darmoko.

Darmoko juga mendorong, agar pemimpin masyarakat adat dan komunitas lokal harus memegang kekuatan, suara, dan keterlibatan yang setara dengan para pemimpin dunia di COP30 untuk memastikan tata kelola iklim yang adil, inklusif, dan efektif.

“Sebagai pemimpin kawasan Asia Tenggara, Indonesia memiliki peluang untuk menjadi teladan. Kami berharap Indonesia dapat merespons secara positif seruan Presiden Brasil Lula untuk aksi iklim yang ambisius di negara-negara BRICS, dengan komitmen yang jelas terhadap pelipatgandaan energi terbarukan dan penghapusan energi fosil yang adil dan setara,” tambah Darmoko.

Sekedar informasi, Renew Our Power adalah inisiatif global yang mempertemukan para aktivis energi terbarukan berbasis komunitas dari negara-negara Global South. Tak lama sebelum pertemuan ini, para pemimpin adat menyerahkan surat dari masyarakat sipil kepada Presiden COP30 André Corrêa do Lago, menekankan tuntutan untuk mengakhiri era bahan bakar fosil dan mewujudkan transisi energi yang adil. [] (ril)

Follow WhatsApp Channel lugas.co untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Seruan Perempuan Nelayan Kupang Yang Terdampak Perubahan Iklim Kepada Wakil Rakyat
Titiek Soeharto :  TWA Pulau Weh Harus Berdampak Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat
ICJL Dorong Intelektual Kampus Tolak Revisi UU Minerba
Kementerian LH Awasi 306 TPA se Indonesia
Aroen Meubanja, Komunitas Konservasi Penyu di Aceh Jaya
Mahasiswa Kedokteran Hewan USK Ikut Pendidikan Konservasi Penyu
Gerakan Tahiroe Aceh, Pemkab Abdya Tanam 20 Ribu Bibit Pohon
Hut Polhut Ke 58 Diperingati di Lautan Pasir TN Bromo, Libatkan 900 Peserta Lebih

Berita Terkait

Senin, 28 April 2025 - 15:45 WIB

Seruan Perempuan Nelayan Kupang Yang Terdampak Perubahan Iklim Kepada Wakil Rakyat

Senin, 14 April 2025 - 17:33 WIB

Jelang COP30, Aktivis Energi Terbarukan Indonesia Temui Duta Besar RI di Brasil, Serukan Aksi Iklim Ambisius

Kamis, 10 April 2025 - 17:10 WIB

Titiek Soeharto :  TWA Pulau Weh Harus Berdampak Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat

Jumat, 14 Februari 2025 - 10:02 WIB

ICJL Dorong Intelektual Kampus Tolak Revisi UU Minerba

Senin, 3 Februari 2025 - 16:12 WIB

Kementerian LH Awasi 306 TPA se Indonesia

Berita Terbaru

Politik

Bunda Salma Resmi Dilantik Jadi Anggota DPR Aceh

Rabu, 21 Mei 2025 - 23:13 WIB

Dahlan, Bekas Kadishub Pidie Jaya, kini menjabat Kadisperindagkop. Dok, Ist

Hukum

Menanti Kepastian Hukum Dahlan Bekas Kadishub Pidie Jaya

Senin, 19 Mei 2025 - 14:19 WIB