PROBOLINGGO, LUGAS.CO – Pada tanggal 21 Desember 2024 kemarin, eksistensi Polisi Kehutanan (Polhut) sebagai kesatuan polisi khusus tertua di Indonesia, telah menapaki usia Ke 58 tahun.
Upacara peringatan digelar pada 24 Desember 2024 di Lautan Pasir Taman Nasional Bromo Tengger Semeru dengan melibatkan lebih dari 900 peserta upacara. Peserta upacara terdiri dari Polhut dan beberapa mitra instansi terkait, baik dari unsur TNI, Polri, Kepolisian Khusus, Pramuka, Pemerintah Daerah dan segenap ASN Kementerian Kehutanan.
Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni pada upacara tersebut mengatakan bahwa, eksistensi dan peran Polhut kedepan semakin penting dan strategis.
“Upaya perlindungan hutan dan penegakan hukum kehutanan merupakan mata rantai penting dalam perbaikan tata kelola pembangunan kehutanan. Tiada tata kelola yang baik tanpa penegakan hukum,” kata Menhut Raja Juli Antoni.
Menhut Raja Juli Antoni berpesan kepada seluruh jajaran Corps Polhut khususnya dan Rimbawan pada umumnya, untuk terus memupuk dan meningkatkan semangat kerja kolaboratif dan sinergitas antar elemen sistem pembangunan kehutanan.
“Mari melangkah seiring sejalan bersama masyarakat di sekitar kawasan hutan sebagai pelaku utama pembangunan,” tambah Menhut Raja Juli Antoni.
Menhut Raja Juli Antoni menambahkan, dengan usia Corps Polhut yang sudah lebih dari matang, banyak pembelajaran kerja-kerja dilapangan yang bisa dikapitalisasi dan diadopsi untuk transformasi peran Polhut.
“Hal ini penting untuk menjaga kelestarian hutan, sumberdaya alam hutan seperti kegiatan patroli maupun penegakan hukum, dan juga terpenting pendampingan dan pembinaan masyarakat di sekitar kawasan hutan,” tambah Menhut Raja Juli Antoni.
Menhut Raja Juli Antoni berpesan pada seluruh Polhut untuk terus bersemangat dalam menjaga kelestarian ekosistem sumberdaya alam hutan demi kesejahteraan Bangsa Indonesia.
“Mari kita terus hayati peran dan tugas melalui aksi-aksi nyata mewujudkan pengelolaan hutan yang lestari sekaligus perlindungan ekosistem sumberdaya alam demi Masa Depan Bumi Indonesia yang lebih baik,” tutup Menhut Raja Juli Antoni. ***