JAKARTA, LUGAS.CO – Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Republik Indonesia, Daerah Pemilihah Aceh, H. Sudirman Haji Uma, S.Sos, menekankan, agar berbagai potensi investasi di sektor migas di Aceh, harus bermanfaat untuk kesejahteraan rakyat Aceh.
“Potensi investasi sektor Migas di Aceh, baik yang berada di darat (onshore) maupun lepas pantai (offshore), harus dirasakan manfaatnya dan dapat mensejahterakan rakyat Aceh,” kata Haji Uma yang dikutip LUGAS.CO, Minggu 23 Februari 2025.
Sebelumnya, hal itu disampaikan Haji Uma, saat menjadi pemateri pada Simposium Nasional Mahasiswa Aceh 2025 (Road Map Tantangan Pembangunan Aceh Masa Depan) yang berlangsung di Ballroom Mess Aceh, Jakarta, Sabtu 22 Februari 2025.
Haji Uma mengatakan, pasal 33 Ayat (3) UUD 1945 menyatakan bahwa, bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan digunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.
“Aceh memiliki potensi besar disektor migas. Selain cadangan migas yang besar, Aceh juga memiliki blok terbanyak di Indonesia,” kata Haji Uma.
Haji Uma menyebutkan, sejumlah blok migas di Aceh terdiri dari Blok North Sumatra (NSO) dan Blok Andaman. Selain itu, Aceh juga memiliki infrastruktur migas.
“Di Aceh tersedia fasilitas eks LNG Arun dan lainnya yang dapat dimanfaatkan untuk hilirasi industri turunan sektor migas di Aceh,” sebut Haji Uma.
Haji Uma menambahkan, Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintah Aceh, yang menjadi salah satu landasan hukum sektor migas, juga mengatur terkait bagi hasil Migas Aceh dengan pemerintah pusat.
“Bagi hasil Migas Aceh menjadi potensi bagi pendapatan daerah untuk pembangunan infrastruktur dan kesejahteraan rakyat,” sebut Haji Uma.
Haji Uma mengaku, pengelolaan Migas Aceh memiliki berbagai tantangan dan catatan yang harus ditangani, seperti akselerasi regulasi yang berpihak pada optimalisasi sumberdaya migas untuk kesejahteraan masyarakat, dan optimalisasi peran BPMA serta peningkatan iklim investasi.
“Keadilan sosial dari setiap investasi sektor migas harus memberi dampak dan manfaat bagi pembangunan berkelanjutan dan kesehatannya masyarakat Aceh,” pesan Haji Uma.
Haji Uma menambahkan, berbagai investasi yang mengeksplorasi kekayaan alam Aceh, harus dirasakan manfaatnya oleh rakyat Aceh sendiri.
“Jangan sampai, Aceh yang merupakan lumbung energi, tapi tidak merasakan manfaat dari sumber daya alam itu sendiri,” kata Haji Uma mengingatkan.
Selain Haji Uma, narasumber lain yang ikut hadir antara lain Luky A. Yusgiantoro, Sekjen SKK Migas, Ali Mulyagusdin, Direktur PT PEMA 2023-2024, Dian Budi Darma, Kabid Minyak dan Gas Bumi Aceh, Salamuddin Daeng Analis Ekonomi Indonesia dan Akmal Fahmi Activism Milenial Collaboration Indonesia. [rel/red]