PIDIE JAYA – Lugas | Hadapi dampak dari penyesuaian harga beberapa Bahan Bakar Minyak (BBM), Polres Pidie Jaya membagikan bantuan sosial (bansos) kepada masyarakat ekonomi lemah.
Kapolres AKBP Dodon Priyambodo, Jumat (9/9) mengatakan, penyaluran bansos tahap awal yang dilakukan oleh Polres Pidie Jaya berjumlah 100 paket yang berasal dari swadaya personil Polres Pidie Jaya.
” Penyaluran Bansos ini merupakan intruksi Kapolri yang dilakukan secara serentak seluruh Indonesia dalam menghadapi dampak penyesuaian harga BBM dan sebagai upaya mengendalikan laju inflasi di daerah,” ujar Dodon.
Penyesuaian harga BBM tak dapat dielakkan karena Pemerintah beban subsidi BBM karena tingginya terus meninggkat akibat melonjaknya harga minyak dunia.
Polri, lanjut Dodon, sebagai elemen Pemerintah memiliki tanggung jawab untuk mengendalikan inflasi dan daya beli masyarakat akibat dari penyesuaian harga BBM tersebut.
Baca Juga : Polres Lhokseumawe Ungkap Kasus Penipuan Berkedok Penerimaan CPNS K2 dan PPPK
Penyaluran tersebut merupakan tahap pertama, dan untuk berikutnya akan dilakukan secara berkelanjutan hingga inflasi harga dapat terkendali.Bantuan tersebut diserahkan kepada seluruh Mapolsek se-Kabupateen Pidie Jaya untuk kemudian didistribusikan kepada masyarakat.
” Sementara ini masih 100 paket sembako dulu karena memang posisinya mendadak. Ke depan tentu kita akan targetkan semaksimal mungkin kita akan menjadi koordinator untuk rekan-rekan nanti, dari pengusaha maupun dari Pemkab yang berkenan untuk disalurkan ke masyarakat,” ujarnya.
Baca Juga: Handphone Personil Polres Pidie Jaya Diperiksa Propam
Penyaluran seluruh Bansos dari Pemerintah dan juga Bansos Polisi itu, diharapkan dapat tepat sasaran, karena ini menyeluruh secara nasional. Polres dan Polsek diminta semua terlibat aktif dalam hal pembagian Sembako kepada masyarakat.
“Kita sama-sama turut berempati, membantu meringankan beban masyarakat tentunya perekonomian sama-sama kita harus lebih bekerja lebih keras lagi supaya Indonesia bisa pulih lebih cepat bangkit lebih kuat,” tukas Dodon Priyambodo. [Red]