BANDA ACEH – Gubernur Aceh Nova Iriansyah menegaskan, kehidupan demokrasi tidak akan ada tanpa dukungan wartawan. Oleh karena itu, sebagai Kepala Pemerintahan maupun sebagai pribadi, Nova menegaskan akan selalu mendukung profesi ini.
Hal tersebut disampaikan oleh Gubernur, saat menerima kunjungan silaturrahmi dari pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Aceh, di ruang Tengah Meuligoe Gubernur Aceh, Jum’at (28/1/2022).
“Tidak ada demokrasi tanpa wartawan. Sebagai pilar demokrasi, kehadiran wartawan sangat penting dalam kehidupan bernegara. Oleh karena itu, saya sebagai pribadi maupun sebagai gubernur akan selalu memberikan dukungan untuk profesi ini,” kata Nova.
Dalam kesempatan tersebut Gubernur Aceh juga mengajak seluruh pengurus dan anggota PWI untuk bersinergi dalam membangun Aceh, terutama dalam upaya pemerintah menggaet investor karena masih banyak pihak di luar Aceh yang menganggap Bumi Serambi Mekah belum kondusif.
“Mari bersinergi membangun Aceh melakukan apa yang kita bisa sesuai bidang masing-masing. Penting untuk mengangkat kondisi Aceh saat ini agar dunia luar tahu bahwa Aceh aman untuk investasi.
Karena selama ini saya masih banyak calon investor yang batal berinvestasi karena kondisi keamanan Aceh,” ujar Gubernur.
“Sinergi dalam konteks Pemerintah Aceh dan wartawan bukanlah puja puji, bukan pula murka, caci maki dan bully. Sinergi yang kita harapkan tentu saja kritik yang membangun, mengingatkan sebelum melenceng, mengingatkan sebelum salah, serta bertujuan sebagai pemantik kreativitas,” imbuh Nova.
Dukung PWI Aceh jadi Tuan Rumah HPN 2023
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur juga menegaskan dukungannya terhadap rencana pengurus PWI Aceh yang akan mengajukan diri sebagai Tuan Rumah Pelaksanaan Hari Pers Nasional tahun 2023.
“Sangat mendukung, saya sangat terobsesi penyelenggaraan HPN digelar di Aceh. Banyak efek positif dari penyelenggaraan sebuah kegiatan besar. Banyak even maka akan banyak kunjungan orang ke daerah kita, hal ini tentu akan sangat baik bagi upaya kita membangkitkan perekonomian daerah, terutama sektor UMKM,” ujar Gubernur.
Nova menambahkan, kehadiran wartawan dari seluruh Indonesia akan menjadi sarana promosi terhadap kondisi Aceh, keramahtamahan masyarakatnya serta kuliner dan souvenir hasil kerajinan masyarakat.
“Selain wartawan nasional, HPN juga biasanya dihadiri oleh wartawan asing. Mereka tentu akan mengangkat berbagai berita terkait Aceh, mulai dari suasananya, kuliner, bahkan berbagai souvenir khas Aceh tentu akan diulas dalam tulisan-tulisan mereka. Jadi akan ada efek besar jika HPN digelar di Aceh,” kata Gubernur.
“Geliat ekonominya sangat baik, oleh karena itu, penting juga PWI mensosialisasikan kepada masyarakat, agar tidak memandang event sebagai sebuah kegiatan hura-hura yang tidak bermanfaat untuk rakyat, karena justru rakyatlah yang mendapat imbas langsung. Selain menikmati suasana, wisatawan datang ke Aceh tentu ingin menikmati kuliner, kopi dan berbelanja sejumlah souvenir. Jadi, semakin banyak even, maka akan semakin baik bagi upaya kita mempromosikan kondusifitas Aceh serta mendongkrak kembali sektor UMKM yang tertekan selama pandemi,” sambung Nova.
Untuk itu, Gubernur mengajak Ketua PWI untuk segera berkoordinasi dengan SKPA terkait, agar bentuk dukungan Pemerintah Aceh bisa segera disampaikan ke pusat.
“Administrasi terkait surat dukungan tentu harus dan akan segera kita sampaikan. Namun saya teringat kisah sukses pengajuan pelaksanaan Muktamar Ikatan Dokter Indonesia dan bidin PON. Saat itu segala hal kita lakukan, termasuk membuat vlog dukungan. Alhamdulillah, kedua even besar tersebut telah ditetapkan dilaksanakan di Aceh. Jadi, jika memang harus membuat vlog saya siap, nanti disertakan juga sejumlah tokoh lain dalam vlog tersebut. Dengan demikian PWI Pusat tahu bahwa masyarakat mendukung dan Aceh siap menjadi tuan rumah HPN 2023,” kata Nova. (RED)