Gubernur Dukung KPK Wujudkan Pemilihan Berintegritas di Aceh

- Editor

Rabu, 22 September 2021 - 08:53 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gubernur Aceh, Ir.H. Nova Iriansyah, MT memberikan sambutan pada kegiatan Bimbingan Teknis Program Antikorupsi Bagi Penyelenggara dan Pemilih Pemilu Berintegritas yang diselenggarakan KPK RI di Hotel Hermes Palace, Banda Aceh, Rabu (22/9/2021).

Gubernur Aceh, Ir.H. Nova Iriansyah, MT memberikan sambutan pada kegiatan Bimbingan Teknis Program Antikorupsi Bagi Penyelenggara dan Pemilih Pemilu Berintegritas yang diselenggarakan KPK RI di Hotel Hermes Palace, Banda Aceh, Rabu (22/9/2021).

Lugas.co, Banda Aceh – Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, mendukung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk mewujudkan pemilihan umum (Pemilu) dan pemilihan kepala daerah (Pilkada) yang bebas politik uang (money politic) di Aceh.

Oleh sebab itu, upaya membentuk penyelenggara dan pemilih yang berintegritas perlu terus diperkuat.

“Komitmen para penyelenggara untuk menjauhkan diri dari praktik korupsi harus semakin kokoh, dan daya kritis masyarakat harus semakin meningkat,” ujar Nova saat memberikan sambutan pada acara pembukaan bimbingan teknis program anti korupsi bagi penyelenggara dan pemilih Pemilu berintegritas yang digelar KPK RI di Hermes Hotel Banda Aceh, Rabu, (22/9/2021).

Menurut Nova, penyelenggara Pemilu dan Pilkada harus memahami realita kasus politik uang yang terjadi agar langkah antisipasi dan pemantauan terhadap praktik politik uang dapat ditingkatkan sejak dini.

The Latin American Public Opinion Project, kata Nova, menempatkan Indonesia pada peringkat ketiga sebagai negara dengan kasus politik uang tertinggi di dunia, di mana satu di antara tiga pemilih diduga terpapar jual beli suara.

” Kami berharap narasumber utama dari KPK akan memaparkan pandangannya mengenai titik-titik rawan korupsi pada Pemiliu dan Pilkada. Sebagai pihak yang memahami dinamika politik lokal, tentu saja para komisiner KIP, komisioner Panwaslih dan tokoh masyarakat Aceh lebih paham sisi lain dari potensi korupsi yang ada di daerah kita,” kata Nova.

Baca juga:  Gubernur Aceh Keluarkan Edaran Larangan Cuti Bagi ASN Selama Hari Libur Nasional 2021

Gubernur Aceh itu menambahkan,, Penyelenggara Pemilu adalah salah satu pihak yang rentan terhadap terjadinya politik uang. Oleh sebab itu, melalui bimtek yang digelar KPK tersebut ia berharap tanggungjawab penyelenggara Pemilu bukan hanya sebatas menjalankan tahapan dengan baik. Namun tidak kalah pentingnya adalah, penyelenggara Pemilu harus bisa mengantisipasi berbagai potensi penyelewengan yang terjadi.

Direktur Bidang Pembinaan Peran Serta Masyarakat KPK RI, Kumbul Kusdwidjanto Sudjadi, mengatakan, tujuan pihaknya menggelar kegiatan bimbingan tersebut adalah untuk mengingatkan penyelenggara dan pemilih Pemilu serta Pilkada di Aceh tentang bahayanya politik uang.

Ia mengatakan, pemimpin dan pemerintahan yang baik dapat diraih bila penyelenggara dan pemilih memiliki integritas saat mengikuti pemilu maupun pilkada.

“Kita menyadari KPK tak mungkin memberantas korupsi sendiri, karena itu kita menggandeng seluruh komponen bersama untuj mencegahnya. Perlu kita tanamkan integritas dalam diri sendiri agar tak melakukan korupsi,” kata Kusdwidjanto.

Baca juga:  Karang Taruna Bireuen Terima Bantuan Masker

Kusdwidjanto menyebutkan, integritas lahir dari iman yang kuat, memiliki komitmen, konsisten tahan godaan dan rela berkorban. Selain itu, integritas juga perlu dukungan orang lain. “Karena itu kami hadir untuk mengingatkan pentingnya integritas untuk mencegah terjadinya praktik korupsi.”

Dalam menyikapi maraknya praktik korupsi di berbagai bidang di negeri ini, KPK menggencarkan tiga aspek penanganan. Ketiga aspek tersebut adalah pendidikan korupsi dalam rangka membentuk pemahaman masyarakat terkait bahayanya praktik korupsi.

Berikutnya adalah upaya pencegahan dengan menerapkan sistem pemerintahan yang transparan agar mempersempit ruang terjadinya penyimpangan. Terakhir yaitu penegakan hukum bagi mereka yang korupsi.

“Ketiga ini tak dapat sukses bila masyarakat tak terlibat aktif memberantas korupsi. Informasi dan peran serta masyarakat sangat dibutuhkan dalam menegakkan hukum ini sehingga penyelenggaraan pemilu berjalan baik tanpa ada penyimpangan,” ujar Kusdwidjanto.

Bimbingan teknis yang digelar KPK RI itu diikuti sebanyak 50 peserta yang terdiri dari unsur Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh, Panitia Pengawas Pemilihan (Panwaslih) Aceh, dan unsur organisasi masyarakat. Bimbingan berlangsung selama dua hari dari 22 sampai 23 September 2021.

Follow WhatsApp Channel lugas.co untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Pangdam IM Tutup TMMD Kodim Bireuen, Minta Seluruh Fasilitas Dijaga Dengan Baik
Tugu TMMD, Simbol Kebersamaan dan Pengabdian Yang Hampir Rampung Dikerjakan
Tunjuk M Nasir sebagai Plt Sekda Aceh, Mualem: Jaga Amanah dan Berikan yang Terbaik
Pantang Menyerah! Satgas TMMD Kodim Bireuen Lanjutkan Kegiatan Pengerasan Jalan
Satgas TMMD Kodim Bireuen Lanjutkan Pembangunan Sumur Bor di Desa Cot Ketapang
Pastikan Alat Berat Bisa Beroperasi, Satgas TMMD Kodim Bireuen Isi BBM
Satgas TMMD Sediakan Akses Air Bersih Untuk Warga Meunasah Tambo
Sediakan Akses Air Bersih, Satgas TMMD Lanjutkan Pembangunan Sumur Bor

Berita Terkait

Kamis, 20 Maret 2025 - 18:29 WIB

Pangdam IM Tutup TMMD Kodim Bireuen, Minta Seluruh Fasilitas Dijaga Dengan Baik

Selasa, 18 Maret 2025 - 13:07 WIB

Tugu TMMD, Simbol Kebersamaan dan Pengabdian Yang Hampir Rampung Dikerjakan

Selasa, 18 Maret 2025 - 00:32 WIB

Tunjuk M Nasir sebagai Plt Sekda Aceh, Mualem: Jaga Amanah dan Berikan yang Terbaik

Senin, 17 Maret 2025 - 13:57 WIB

Pantang Menyerah! Satgas TMMD Kodim Bireuen Lanjutkan Kegiatan Pengerasan Jalan

Minggu, 16 Maret 2025 - 11:58 WIB

Satgas TMMD Kodim Bireuen Lanjutkan Pembangunan Sumur Bor di Desa Cot Ketapang

Berita Terbaru