BANDA ACEH, LUGAS.CO – Wali Kota Banda Aceh, Illiza Sa’aduddin Djamal menyampaikan rasa bangga atas terlaksananya ekspor minyak nilam langsung dari Aceh.
“Pengiriman minyak nilam kali ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi Aceh, karena dilaksanakan langsung dari Bandara Sultan Iskandar Muda,” kata Wali Kota Banda Aceh, Illiza yang dikutip dari bandaacehkota.go.id, Senin 14 April 2025.
Kata Illiza, sejak 2014, pengiriman dilakukan melalui Medan, Sumatera Utara, namun pada 2025, pengiriman dilakukan langsung dari Aceh dengan menggunakan pesawat kargo Garuda Indonesia.
“Saya mengapresiasi kerja sama lintas pihak yang memungkinkan minyak nilam Aceh bisa menembus pasar internasional tanpa harus melalui jalur distribusi luar daerah,” sebut Illiza.
Illiza menegaskan komitmen Pemerintah Kota Banda Aceh untuk terus berkolaborasi dengan Universitas Syiah Kuala (USK) dalam mendorong hilirisasi riset minyak nilam, khususnya dalam pengembangan produk turunannya seperti parfum, skincare, dan produk kosmetik lainnya.
“Dengan potensi nilam yang besar, kami yakin Banda Aceh bisa menjadi pusat industri parfum Indonesia, bahkan dunia,” tutur Illiza.
Kata Illiza, untuk memastikan pasokan bahan baku, pihaknya akan menjalin kerjasama dan sinergitas dengan daerah-daerah penghasil nilam, seperti Aceh Besar, Aceh Barat, Sabang, dan daerah lainnya.
Sementara itu, ekspor minyak nilam Aceh ke Prancis digagas oleh Atsiri Research Center (ARC) Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh.
Kegiatan itu merupakan hasil kerja sama antara PT U Green Aromatic International dengan maskapai Garuda Indonesia yang berlangsung pada Minggu 13 April 2025.
Ekspor tersebut menjadi bagian dari upaya membangkitkan kembali kejayaan nilam Aceh sebagai salah satu komoditas unggulan dari provinsi di ujung barat Indonesia tersebut.
Pelepasan ekspor tersebut turut dihadiri Rektor Universitas Syiah Kuala (USK), Prof. Dr. Ir. Marwan, IPU, Kepala ARC, Ir. Syaifullah Muhammad, ST, M.Eng, GM Garuda Indonesia Aceh, Nano Setiawan, Kadis Perhubungan Aceh, Teuku Faisal, Kadis Perhubungan Banda Aceh, Wahyudi, serta Direktur PT U Green Aromatic International, Faisal Alfarisi, melakukan pemotongan pita sebagai simbol pelepasan ekspor komoditas tersebut. []