Edy Rahmayadi: Kalau Jadi Putin, Ukraina Saya Serang dari 3 Tahun Lalu

- Editor

Rabu, 8 Juni 2022 - 15:59 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gubernur Sumut Edy Rahmayadi. ( Foto: CNN Indonesia/Farida)

Gubernur Sumut Edy Rahmayadi. ( Foto: CNN Indonesia/Farida)

MEDAN – LUGAS.CO | Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Edy Rahmayadi mengatakan jika dirinya menjadi Putin, ia sudah menyerang Ukraina sejak tiga tahun lalu.

Pernyataan itu disampaikan Edy saat menjadi keynote speaker pada kegiatan Sumatranomic ke-3 yang diadakan Bank Indonesia (BI) di Medan, Senin 6 Juni 2022, kemarin.

Awalnya, Edy berbicara tentang dampak Pandemi Covid-19 pada perekonomian Sumatera Utara. Eks Pangkostrad tersebut meminta harus ada perbaikan ekonomi di Sumut.

“Ekonomi kita perlu dipertanyakan perlu perbaikan. Yang katanya covid, akibat covid, terus Rusia nyerang Ukraina. Macam itu lah. Ini yang perlu kita diskusikan,” kata Edy.

Baca juga:  Panwaslih Pidie launching Posko Kawal Hak Pilih

Menurut Edy, invasi Rusia ke Ukraina turut mempengaruhi perekonomian Sumut. Hanya saja pengaruhnya tidak terlalu besar.

“Tak ada pengaruhnya itu, pengaruh kecil lah. Migas dari Rusia, minyak dari Rusia, tak juga kita jual minyak kok. Di Sumut ini ada kok tambang minyak. Kita juga belum pakai kok itu,” kata Edy.

Edy lantas menyinggung saat dirinya dimintai tanggapan terkait invasi Rusia ke Ukraina. Menurut Edy, jika menjadi Putin, ia sudah menyerang Ukraina sejak tiga tahun lalu.

Rusia melakukan invasi ke Ukraina sejak 24 Februari 2022 yang lalu. Hingga kini invasi itu masih terus dilakukan.

Baca juga:  Hina Anggota Polri yang Gugur Di Papua, Mantan Pelajar Di Amankan

“Ada pengaruhnya (invasi Rusia ke Ukraina) sedikit. Yang diserang oleh Rusia. Saya ditanya, bagaimana pendapat bapak pengaruh ekonomi terkait diserangnya Ukraina oleh Putin. Saya katakan, kalau saya yang jadi Putin, sudah tiga tahun yang lalu Ukraina saya serang,” ujar Edy.

Sebab, menurut Edy, Ukraina yang merupakan negara kecil telah mengganggu stabilitas negara Rusia.

“Ada negara kecil yang mengganggu stabilitas. Negara kecil yang mengatur dan segala macam. Makanya saya tak menjadi presiden Rusia,” ungkap Edy (CNN Indonesia).

Follow WhatsApp Channel lugas.co untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Temui Teuku Riefky Harsya, Haji Uma Bahas Pengembangan Ekonomi Kreatif
Pemkab Aceh Singkil Lepasliarkan 84 Tukik Penyu Lekang
Pemerintah Aceh Bangun Jembatan Senilai Rp 24 Miliar di Samalanga
Haji Uma dan Pemerintah Aceh Sambut 7 Nelayan dari Myanmar
Mahasiswa Umuslim Bagikan Makanan Kepada Jamaah Jum’at
Jum’at Berkah, Pengendara Tertib Lalu Lintas Dapat BBM Gratis
ICJL Dorong Publik Tolak Tambang Untuk Perguruan Tinggi
83 Gampong di Pijay dipimpin PJ Keuchik

Berita Terkait

Kamis, 13 Februari 2025 - 14:34 WIB

Temui Teuku Riefky Harsya, Haji Uma Bahas Pengembangan Ekonomi Kreatif

Senin, 10 Februari 2025 - 18:00 WIB

Pemkab Aceh Singkil Lepasliarkan 84 Tukik Penyu Lekang

Jumat, 7 Februari 2025 - 22:29 WIB

Pemerintah Aceh Bangun Jembatan Senilai Rp 24 Miliar di Samalanga

Minggu, 2 Februari 2025 - 14:19 WIB

Haji Uma dan Pemerintah Aceh Sambut 7 Nelayan dari Myanmar

Jumat, 31 Januari 2025 - 23:37 WIB

Mahasiswa Umuslim Bagikan Makanan Kepada Jamaah Jum’at

Berita Terbaru

Firdaus Cahyadi, pendiri Indonesian Climate Justice Literacy. [Foto/ Ist]

Lingkungan

ICJL Dorong Intelektual Kampus Tolak Revisi UU Minerba

Jumat, 14 Feb 2025 - 10:02 WIB

Pelepasliaran Tukik Penyu Lekang di  Aceh Singki. Foto/ Istimewa

Berita

Pemkab Aceh Singkil Lepasliarkan 84 Tukik Penyu Lekang

Senin, 10 Feb 2025 - 18:00 WIB