Edy Rahmayadi: Kalau Jadi Putin, Ukraina Saya Serang dari 3 Tahun Lalu

Rabu, 8 Juni 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gubernur Sumut Edy Rahmayadi. ( Foto: CNN Indonesia/Farida)

Gubernur Sumut Edy Rahmayadi. ( Foto: CNN Indonesia/Farida)

MEDAN – LUGAS.CO | Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Edy Rahmayadi mengatakan jika dirinya menjadi Putin, ia sudah menyerang Ukraina sejak tiga tahun lalu.

Pernyataan itu disampaikan Edy saat menjadi keynote speaker pada kegiatan Sumatranomic ke-3 yang diadakan Bank Indonesia (BI) di Medan, Senin 6 Juni 2022, kemarin.

Awalnya, Edy berbicara tentang dampak Pandemi Covid-19 pada perekonomian Sumatera Utara. Eks Pangkostrad tersebut meminta harus ada perbaikan ekonomi di Sumut.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Ekonomi kita perlu dipertanyakan perlu perbaikan. Yang katanya covid, akibat covid, terus Rusia nyerang Ukraina. Macam itu lah. Ini yang perlu kita diskusikan,” kata Edy.

Baca juga:  Koramil Tangse Musnahkan 2 Hektar Ladang Ganja di Pidie

Menurut Edy, invasi Rusia ke Ukraina turut mempengaruhi perekonomian Sumut. Hanya saja pengaruhnya tidak terlalu besar.

“Tak ada pengaruhnya itu, pengaruh kecil lah. Migas dari Rusia, minyak dari Rusia, tak juga kita jual minyak kok. Di Sumut ini ada kok tambang minyak. Kita juga belum pakai kok itu,” kata Edy.

Edy lantas menyinggung saat dirinya dimintai tanggapan terkait invasi Rusia ke Ukraina. Menurut Edy, jika menjadi Putin, ia sudah menyerang Ukraina sejak tiga tahun lalu.

Rusia melakukan invasi ke Ukraina sejak 24 Februari 2022 yang lalu. Hingga kini invasi itu masih terus dilakukan.

Baca juga:  Prilly Latuconsina Beli Klub Bola, Artis Mulai Melirik Bisnis Sepak Bola

“Ada pengaruhnya (invasi Rusia ke Ukraina) sedikit. Yang diserang oleh Rusia. Saya ditanya, bagaimana pendapat bapak pengaruh ekonomi terkait diserangnya Ukraina oleh Putin. Saya katakan, kalau saya yang jadi Putin, sudah tiga tahun yang lalu Ukraina saya serang,” ujar Edy.

Sebab, menurut Edy, Ukraina yang merupakan negara kecil telah mengganggu stabilitas negara Rusia.

“Ada negara kecil yang mengganggu stabilitas. Negara kecil yang mengatur dan segala macam. Makanya saya tak menjadi presiden Rusia,” ungkap Edy (CNN Indonesia).

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Kodam Iskandar Muda kembangkan Kincir Angin sebagai alternatif sistem pengairan
BSI Dorong Pemberdayaan Ekonomi Berbasis Pesantren di Aceh
KIP Bireuen Gelar ToT Fasilitator PPK dan PPS
Bireuen Bebas Dari Penyakit Frambusia
Terbentuk, ini Fraksi di DPRA 2024-2029
Minta Pelaku Rasisme Di Proses Hukum, Warga Cubo Tandatangan Petisi
Orasi Politik dinilai Rasis, Hasan Basri Minta Maaf
Insan Bumi Mandiri dan MTX Resmikan Masjid Zaenah Hadad, Harapan 40 Tahun Warga Ndewel  

Berita Terkait

Minggu, 10 November 2024 - 08:57

Kodam Iskandar Muda kembangkan Kincir Angin sebagai alternatif sistem pengairan

Sabtu, 9 November 2024 - 13:40

BSI Dorong Pemberdayaan Ekonomi Berbasis Pesantren di Aceh

Selasa, 5 November 2024 - 23:06

KIP Bireuen Gelar ToT Fasilitator PPK dan PPS

Selasa, 5 November 2024 - 22:34

Bireuen Bebas Dari Penyakit Frambusia

Selasa, 5 November 2024 - 20:51

Terbentuk, ini Fraksi di DPRA 2024-2029

Berita Terbaru

Hukum

Warga Gandapura Temukan Bayi Baru Lahir

Sabtu, 9 Nov 2024 - 16:11

Kesehatan

Posyandu Bunga Jeumpa Punjot Terbaik Tahun 2024

Jumat, 8 Nov 2024 - 01:56