BANDA ACEH-Lugas.co | Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh (Disbubpar) melalui Bidang Pengembangan Usaha Pariwisata dan Kelembagaan (PUPK) menggelar pelatihan ekonomi kreatif (ekraf) bagi pelaku usaha pariwisata sektor desain komunikasi visual dan voice.
Kepala Bidang PUPK Ismail, Minggu (11 September 2022) menyebutkan, dalam pengembangan ekraf saat ini harus sudah terintegrasi, hal ini seperti yang diamanatkan dalam Peraturan Presiden nomor 12 tahun 2018 tentang rencana induk pengembangan ekonomi kreatif nasional.
Baca Juga : Pemerintah Aceh akan Gelar Pentas Kebudayaan dan Kuliner di Solo
Maka dari itu, kata Ismail, perlunya kajian serta analisis yang tepat terhadap desain strategi dan rencana aksi ekraf yang ada di Aceh saat ini.
“Melalui pelatihan desain komunikasi visual dan voice ini akan meningkatkan kualitas karya yang lebih baik, sehingga memiliki value ekonomi bagi pelaku usaha pariwisata, serta mendorong bisnis bagi profesi pengisi suara,” ujar Ismail.
Tingkatkan Pengetahuan Budaya Melalui Komunikasi Visual
Sementara Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Almuniza Kamal, menyebutkan, ekraf itu mencakup tujuh belas kluster industri dan salah satunya desain komunikasi visual atau voice.
“Voice merupakan kegiatan produksi audio meliputi dubber, mc, iklan, suara dan animasi, sehingga pelatihan ini sangat cocok untuk menyampaikan pesan kebudayaan dan pariwisata Aceh,” ungkap Almuniza.
Disbudpar Aceh, tambah Almuniza, akan terus meningkat sumber daya manusia melalui desain komunikasi visual dan voice termasuk dalam bahasa Inggris.
“Semoga melalui pelatihan ini mampu, memperkaya profesi di industri kreatif, sehingga dapat membuka lapangan pekerjaan lebih luas,” harapnya.
Kegiatan pelatihan yang dilaksanakan selama selama tiga hari 11-13 September di Kyriad Muraya Hotel, Banda Aceh, dihadiri oleh 33 peserta dari 220 total pendaftar.
Adapun narasumber yang dihadirkan dalam pelatihan itu, yakni Direktur Televisi, Radio dan Animasi Kemenparekraf Syaifullah), Professional Voice Talent Tisa Julianti dan Ian Saybani, Creative director dan Voice director Agus Hariyandi, Ketua Penyiaran Indonesia Aceh Faisal Ilyas serta Muhammad Ikbal yang juga produser film dan musik Indonesia.[Red]