SIGLI – LUGAS.CO | Dihadapan para santri dan tokoh, mantan narapidana terorisme Nasir Abbas, menceritakan ihwal dirinya terjerumus ke dalam kelompok teroris pada umur 16 tahun setelah bertemu salah satu ustad yang juga pentolan teroris.
Saat itu, kata Nasir, Ia menerima tawaran gratis ke Afghanistan dengan dalih menjadi mujahidin yang membela agama. namun, sesampai di sana dia malah disuruh pegang senjata dan merakit bom.
Hal ini dikatakan Nasir, saat menjadi narasumber yang dihadirkan Tim Divisi Humas Polri pada silaturahmi kamtibmas kontra radikal di Dayah Khairuddaraini, Gampong Leun Tanjong, Kecamatan Padang Tiji, Kabupaten Pidie, Selasa, 26 Juli 2022.
Nasir mengungkapkan, di Afghanistan atau Pakistan tidak ada literatur terkait teroris, yang ada malah seruan untuk berjihad dengan berperang.
“Saya ditawari ke Afghanistan secara gratis. Namun, di sana disuruh berperang. saya tidak dapatkan literasi tentang bahaya teroris, yang ada cuma jihad dengan perang,” ungkap Mantan Napi Teroris itu. | RED