SUKABUMI, LUGAS.CO – Balai Taman Nasional Gunung Halimun Salak (BTNGHS), melaksanakan kontingensi dan patroli di jalur pendakian Puncak Salak, pada 21 sampai 23 Februari 2025.
Kegiatan itu kita laksanakan bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukabumi, relawan Search And Resce Katulistiwa, Desa Kutajaya, serta para volunteer dari berbagai komunitas.
Kontingensi dan patroli dilaksanakan dalam rangka Hari Bakti Rimbawan dan peringatan Hari Ulang Tahun Ke 33 TNGHS tahun 2025. Patroli dan evaluasi jalur dilakukan di dua pintu masuk utama, yakni jalur Cidahu sepanjang 4,5 Km dan jalur Cimalati sepanjang 4,3 km.
Program itu juga didukung oleh Star Energy Geothermal Salak sebagai bagian dari sinergi dalam menjaga kelestarian kawasan. Kegiatan itu bertujuan untuk mengidentifikasi potensi risiko di jalur pendakian serta meningkatkan keselamatan bagi para pendaki di masa mendatang.
Kegiatan itu sebagai langkah konkret dalam meningkatkan navigasi dan keamanan jalur, tim di lapangan telah melakukan pemasangan tanda titik HM (Hectometer) dan pos transit pada kedua jalur pendakian tersebut.
Di jalur Cidahu, terdapat 45 titik HM dan 5 titik pos transit. Sementara di Jalur Cimalati terdapat 43 titik HM dan 6 titik pos transit. Selain itu, selama patroli berlangsung, tim menemukan 22 orang pendaki ilegal yang memasuki kawasan tanpa izin melalui jalur tidak resmi. Mengingat status jalur pendakian masih dalam kondisi tertutup untuk umum.
Petugas melakukan tindakan edukasi, berupa pembinaan kepada para pendaki. Mereka juga diminta membuat surat pernyataan dan orangtua mereka dan turut dipanggil untuk diberikan pemahaman terkait aturan pendakian di kawasan konservasi.
BTNGHS berharap jalur pendakian Puncak Salak dapat dikelola dengan lebih optimal, baik dari aspek keselamatan, pelestarian lingkungan, maupun tata kelola pendakian yang sesuai dengan regulasi. Kedepan, sinergi dengan berbagai pihak akan terus diperkuat untuk mendukung pengelolaan yang lebih baik bagi kawasan TNGHS. [rel/red]