BPPA Kembali Pulangkan Tiga Warga Aceh Kurang Mampu

- Editor

Selasa, 22 Maret 2022 - 12:33 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kasubbid Hubungan Antar Lembaga dan Masyarakat, Cut Putri Alyanur, foto bersama dua warga Aceh sebelum dipulangkan, di depan Kantor BPPA, Jakarta Pusat, Selasa, 22 Maret 2022

Kasubbid Hubungan Antar Lembaga dan Masyarakat, Cut Putri Alyanur, foto bersama dua warga Aceh sebelum dipulangkan, di depan Kantor BPPA, Jakarta Pusat, Selasa, 22 Maret 2022

Jakarta – Lugas | Pemerintah Aceh melalui Badan Penghubung Pemerintah Aceh (BPPA) memfasilitasi pemulangan tiga warga Aceh kurang mampu dari Jakarta.

Ketiganya yakni Huda (25) merupakan warga Peudawa, kecamatan Idi Rayeuk, Aceh Timur, Nanda (25) berasal dari Kuta Blang, Bireuen, dan Bustami (42) warga Lapang, Lhoksukon, Aceh Utara. Mereka dipulangkan lewat jalan darat dengan menumpangi bus Putra Pelangi, melalui  terminal bus Pulo Gebang, Jakarta Timur, Selasa, 22 Maret 2022.

“Mereka diperkirakan akan tiba di Aceh sekitar lima hari ke depan. Semoga selamat sampai tujuan,” kata Kepala Badan Penghubung Pemerintah Aceh (BPPA) Almuniza Kamal S.STP, M.Si, didampingi Kasubbid Hubungan Antar Lembaga dan Masyarakat, Cut Putri Alyanur.

Almuniza mengatakan, pemulangan tiga warga Aceh yang berbeda kabupaten ini atas permintaan ketiga masyarakat tersebut. Mereka mengaku sudah beberapa waktu tidak lagi bekerja, sehingga harus pulang ke kampung halaman.

“Kita hanya memfasilitasi tiket bus hingga ke Aceh,” katanya.

Almuniza menambahkan, pemulangan masyarakat Aceh kurang mampu di wilayah Jabodetabek dan sekitarnya merupakan amanah dari Gubernur Aceh Nova Iriansyah.

Baca juga:  Wadan Satgas TMMD Tinjau Pemasangan Box Culvert

“Itu yang selalu kita lakukan membantu warga Aceh di perantauan terutama yang kurang mampu, seperti yang mereka alami dipulangkan dari Jakarta,” ujarnya.

Sementara itu, salah satu warga Aceh Huda mengaku dirinya merantau ke Jakarta sejak lima tahun yang lalu dan bekerja serabutan.

“Pertama ke sini sempat bekerja di toko kelontong milik orang Aceh di daerah Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Kemudian saya berjualan mie Aceh dengan modal sendiri di daerah Parung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat,” sebutnya.

Ia menyebutkan, warung  mie Aceh yang dibukanya itu sepi dari pembeli dan terpaksa harus gulung tikar. Apalagi selama masa pandemi Covid-19. “Sekarang susah pembelinya. Jadi modal saya habis sehingga tidak bisa berjualan lagi,” katanya.

Huda menambahkan, dalam dua bulan terakhir ini ia tinggal di kost bersama Nanda. Mereka bersama-sama hanya bertahan hidup sebisa mungkin sambil  mencari pekerjaan lainnya.

Hal senada juga disampaikan Nanda. Nanda yang merantau ke Ibukota sejak tiga tahun yang lalu itu Sampat berjualan bersama Huda di Parung. “Sekarang kami berdua sama-sama tidak memiliki perkerjaan lagi,” ujarnya.

Baca juga:  Ranjau FC Raih Juara I Turnamen Antar Pemuda Pidie dan Pidie Jaya

Sementara, Bustami juga mengalami hal serupa dengan Huda dan Nanda. Bustami yang merantau ke Ibukota Jakarta dua bulan lalu harus puas dengan hasil yang tidak sesuai dengan keinginannya.

“Baru sekitar dua bulan yang lalu sampai di Jakarta dengan menumpangi mobil kawan. Berharap bisa menafkahi keluarga di kampung, namun hanya bisa bekerja beberapa hari saja” kata dia.

Bustami yang profesinya juga berjualan mie Aceh di sekitar Kramat Pulo, Jakarta Pusat.

“Saya bantu jualan mie Aceh, yang tempat dan modalnya dari kawan. Jualannya hanya menggunakan gerobak di kawasan Kramat Pulo, Jakarta Pusat. Tapi hanya beberapa hari jualan terpaksa ditutup, karena tidak balik modal,” katanya.

Bustami juga sempat menunggu dan mencari pekerjaan lain, namun keberuntungan belum memihak padanya. Malah Bustami ketiban sial beberapa waktu lalu. Ponselnya raib ketika dia tertidur pulas di kios milik kawannya.

Dengan pemulangan ini, ketiganya menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Aceh, khususnya Badan Penghubung Pemerintah Aceh. | RIL

Follow WhatsApp Channel lugas.co untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Distanbun Bireuen Belum Kantongi Data Lengkap Pengencer Pupuk Bersubsidi 
Korban Hanyut di Juli Ditemukan
Peringati Hari Kartini, Samsat Banda Aceh Beri Layanan Jalur Khusus Wajib Pajak Perempuan
DPRK Desak Pemkab Percepat Seleksi anggota Baitul Mal
Kunjungi Korban Kebakaran di Arakundo, Wabup Aceh Timur Serahkan Bantuan Masa Panik
Jembatan Darurat di Pedalaman Peudada Rampung Dikerjakan
Tim Independen Belum Terbentuk, Komisioner BMK Pijay Kosong
Vixion Tabrak Truk, Pengendara Mengalami Patah Kaki

Berita Terkait

Senin, 5 Mei 2025 - 20:54 WIB

Distanbun Bireuen Belum Kantongi Data Lengkap Pengencer Pupuk Bersubsidi 

Jumat, 25 April 2025 - 21:20 WIB

Korban Hanyut di Juli Ditemukan

Selasa, 22 April 2025 - 12:10 WIB

Peringati Hari Kartini, Samsat Banda Aceh Beri Layanan Jalur Khusus Wajib Pajak Perempuan

Jumat, 18 April 2025 - 14:59 WIB

DPRK Desak Pemkab Percepat Seleksi anggota Baitul Mal

Rabu, 16 April 2025 - 13:24 WIB

Kunjungi Korban Kebakaran di Arakundo, Wabup Aceh Timur Serahkan Bantuan Masa Panik

Berita Terbaru

Indonesia akan menjadi tempat uji coba vaksin penyakit tuberkolosis alias TBC yang tengah dikembangkan oleh pendiri Microsoft sekaligus filantropis dunia Bill Gates. Ilustrasi (ANTARA FOTO/IRWANSYAH PUTRA)

Kesehatan

Indonesia Jadi Tempat Uji Coba Vaksin TBC Bill Gates

Kamis, 8 Mei 2025 - 18:02 WIB