Sigli – Ketua Terpilih Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Kabupaten Pidie, Teuku Syahwal menyesalkan kebijakan pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) pada tahun 2022 ini, saat daya beli masyarakat kecil melemah, malah BBM naik secara tiba-tiba, ini menyakiti rakyat.
“BBM naik, harga pangan meroket dan daya beli masyarakat melemah akibat dari Pandemi Covid-19. Kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM semakin mempersulit masyarakat,” kata Teuku Syahwal dalam keterangannya. Senin, 4 April 2022.
Politikus Partai Demokrat ini mendesak supaya pemerintah lebih peka terhadap persoalan yang sangat mendasar ini, siapkan BBM dengan harga yang bisa diakses seluruh lapisan masyarakat, terutama masyarakat kelas menengah ke bawah. Terlebih, kebijakan tersebut tidak pernah dibahas di DPR RI.
“Partai Demokrat tidak pernah sepakat dengan kebijakan ini, di tengah kelesuan ekonomi rakyat, malah kebijakan tidak pro rakyat menunjukkan Indonesia seperti salah kelola,” ungkap Teuku Syahwal.
Berdasarkan pengumuman resmi Pertamina, harga Pertamax per 1 April 2022 ini naik menjadi di kisaran Rp 12.500 sampai Rp 13.500 per liter dari sebelumnya Rp 9.000 sampai Rp 9.400 per liter.
Sementara Pertamina Dex (CN 53) menjadi Rp 13.200 per liter dari harga sebelumnya yaitu 11.050 per liter. Dexlite (CN 51) menjadi Rp 12.150 per liter dari harga sebelumnya Rp9.500 per liter.
Dia juga menegaskan, Partai Demokrat menolak kebijakan menaikkan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 11%, meskipun kecil diyakini akan tetap berdampak kepada masyarakat serta tingkat penjualan barang. Terlebih, kenaikan PPN diberlakukan saat ada lonjakan harga komoditas pangan serta menjelang Ramadan.
“PPN naik, adanya sinyal kuat rencana kenaikan Pertalite dan Gas LPG 3 Kg, makin parah negara ini diurus. Pemerintah seharusnya menggencarkan penguatan ekonomi dengan program bantuan kepada masyarakat dan UMKM, bukan malah mempersulit seperti sekarang ini.” tutupnya. | Ril