Bali Blackout, Ini Tawaran Solusi Dari 350 Indonesia

- Editor

Minggu, 4 Mei 2025 - 15:12 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BALI, LUGAS.CO – Listrik seluruh Bali padam total selama berjam-jam pada 2 Mei 2025 mulai pukul 16.00 WITA. Dari informasi yang beredar di WhatsApp, padamnya listrik bali diakibatkan kabel laut transfer Jawa-Bali mengalami gangguan, menyebabkan seluruh pembangkit lepas.

Informasi tersebut diperkuat juga oleh pernyataan media Direktur Distribusi PLN Adi Priyanto, gangguan yang terjadi dipicu permasalahan teknis pada sistem transmisi PLN sehingga menyebabkan padamnya beberapa pembangkit.

Kasus blackout ini bukan kali pertama terjadi di Indonesia, sebelumnya juga menimpa Jakarta dan sekitarnya pada 2019 lalu. Apakah kasus ini blackout Bali akan jadi kasus yang terakhir ? sepertinya tidak.

“Jika kita mengandalkan pembangkit terpusat apalagi berbasis energi fossil, kejadian blackout ini akan berulang. Ini bukan kali pertama, berdasarkan catatan media ini adalah kasus keempat di sistem kelistrikan Jawa-Bali,” ujar Suriadi Darmoko dari 350 Idonesia yang dikutip Lugas.co, Minggu 4 Mei 2025.

Kata Suriadi, saat ini, Bali masih bergantung pada jaringan dari pembangkit listrik energi fosil dan jaringan listrik antar pulau. Kasus blackout ini menunjukkan bahwa sistem ketenagalistrikan di Bali rapuh.

Baca juga:  HMI Cabang Sigli Dukung dan Kawal Qanun Adat Laot Kabupaten Pidie

“Sistem kelistrikan terpusat yang bertumpu pada energi fossil ini harus ditinggalkan,” ujar Suriadi.

Kata Suriadi, Bali sangat mungkin lepas dari ketergantungan energi fosil dengan model pembangkitan listrik yang terpusat. Kata Suriadi, Center For Community Based Renewable Energy (CORE) Universitas Udayana bersama Greenpeace Indonesia menemukan potensi energi surya di Provinsi Bali yang paling tinggi sekitar 98 persen dari total potensi energi terbarukan yang terdapat di Bali.

“Potensi energi matahari di pusat kabupaten/Kota di Bali berkisar antara 4,01-6,13 kWh/m²/hari dengan rata-rata 4,89 kWh/m²/hari. Bali memiliki iradiasi solar berkisar 1,490 hingga 1,776 kWh/m²/tahun, atau melebihi standar yang diberlakukan di Eropa untuk kelayakan proyek energi surya, yaitu 900 kWh/m²/tahun,” sebut Suriadi.

Suriadi menambahkan, total potensi energi surya di Provinsi Bali dapat mencapai 113,436.5 GWh per tahun, di mana jauh melebihi jumlah permintaan energi penduduknya pada tahun 2027, yaitu 10,014 GWh per tahun.

“Bali mandiri energi, sesuai dengan cita-cita Pemerintah Provinsi Bali harus segera direalisasikan. Kekuatan kemandirian listrik ini harus bertumpu pada pembangkit energi terbarukan dalam skala komunitas sesuai dengan potensi wilayahnya. Pengembangannya melibatkan pemerintah kabupaten/kota, Desa Adat, Desa Wisata bahkan Banjar,” sebut Suriadi.

Baca juga:  Karang Taruna Bireuen Terima Bantuan Masker

Suriadi menambahkan, Bali juga memiliki pembangkit listrik terbarukan yang bisa menjadi contoh, seperti PLTS Nusa Penida yang menjadi penopang sepertiga kebutuhan listrik setempat, atau menjadikan contoh PLTS Kayubihi Bangli sebagai model kepemilikan dan pengelolaannya yang melibatkan Pemerintah Daerah.

“Ada banyak model yang bisa ditawarkan, tergantung kemauan politik pemerintah daerah di Bali untuk membangun kemandirian energinya,” sebut Suriadi.

Menurut Suriadi, kuncinya adalah pembangunan pembangkit energi terbarukan terdesentralisasi, sehingga Bali tidak bergantung pada energi skala besar yang rapuh dan rentan kolaps seperti saat ini.

“Selain menyediakan ketahanan energi bagi masyarakat, hal ini juga merupakan bentuk  pembangunan rendah karbon yang dibutuhkan untuk melawan krisis iklim yang lebih luas lagi,” tutur Suriadi.

Suriadi menambahkan, energi terbarukan yang terdesentralisasi ini juga menjadi pondasi mendasar membangun Bali sebagai pusat wisata kelas dunia yang berwawasan lingkungan (Eco/Green tourism).

“Ini bisa menjadi nilai tambah Bali yang sejak awal sangat mengandalkan kelestarian dan keselarasan dengan alam sebagai wajah utama pariwisata Bali,” ungkap Suriadi. [] (rilis)

Follow WhatsApp Channel lugas.co untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Bersama EYAA, Insan Bumi Mandiri Kembangkan Program Ekonomi Pesisir di Golo Mori
Dies Natalis Sekolah Pascasarjana IPB Dibuka dengan Semangat Mentorship dan Aksi Iklim
Haji Uma Bersama PPAM dan BP2MI Bantu Pemulangan Jenazah Warga Pidie dari Malaysia
Lantik Tuha Peuet Gampong Keude Krueng Geukueh, Ini Harapan Camat Dewantara
Rencana Pembangunan PLTP Seulawah Dapat Dukungan Pemerintah Aceh
Bupati Pidie Jaya Lantik Putra Bandar Dua Sebagai Sekda
Hj. Nirwana Yakub Syam, Mantan Anggota DPRK Aceh Utara Kembali Dilantik Sebagai Tuha Peuet Krueng Geukuh
Kukuhkan HIMAT, Pemkab Aceh Timur Dorong Kolaborasi Mahasiswa dan Pemerintah

Berita Terkait

Selasa, 20 Mei 2025 - 11:45 WIB

Bersama EYAA, Insan Bumi Mandiri Kembangkan Program Ekonomi Pesisir di Golo Mori

Minggu, 18 Mei 2025 - 15:27 WIB

Dies Natalis Sekolah Pascasarjana IPB Dibuka dengan Semangat Mentorship dan Aksi Iklim

Selasa, 6 Mei 2025 - 22:27 WIB

Lantik Tuha Peuet Gampong Keude Krueng Geukueh, Ini Harapan Camat Dewantara

Selasa, 6 Mei 2025 - 14:08 WIB

Rencana Pembangunan PLTP Seulawah Dapat Dukungan Pemerintah Aceh

Selasa, 6 Mei 2025 - 12:19 WIB

Bupati Pidie Jaya Lantik Putra Bandar Dua Sebagai Sekda

Berita Terbaru

Politik

Bunda Salma Resmi Dilantik Jadi Anggota DPR Aceh

Rabu, 21 Mei 2025 - 23:13 WIB

Dahlan, Bekas Kadishub Pidie Jaya, kini menjabat Kadisperindagkop. Dok, Ist

Hukum

Menanti Kepastian Hukum Dahlan Bekas Kadishub Pidie Jaya

Senin, 19 Mei 2025 - 14:19 WIB