JAKARTA – Mungkin tak banyak yang tahu bahwa Israel awalnya hanya dikasih menumpang di tanah Palestina. Namun, mereka kini telah menjelma menjadi negara kaya raya di dunia.
Mengutip laporan BBC, sejarah pendudukan tanah Palestina oleh Israel bisa dibilang bermula saat Inggris mendirikan ‘rumah nasional’ bagi minoritas Yahudi di Palestina. Saat itu, Inggris diketahui mengambil alih wilayah Palestina dari kekuasaan Kesultanan Utsmaniyyah yang kalah dalam Perang Dunia I.
Warga Yahudi terus menerus bertambah ke wilayah Palestina antara tahun 1920-1940an. Sementara itu, kekerasan antara Yahudi dan Arab juga meningkat hingga Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) membagi wilayah Palestina menjadi dua, untuk bangsa Yahudi dan Arab Palestina pada 1947.
Barulah pada 14 Mei 1948 para pemuka Yahudi mendeklarasikan pembentukan negara Israel. Seluruh Yerusalem diakui Israel sebagai Ibu Kota negaranya.
Majunya industri di negara itu tak lepas dari banyaknya tenaga ahli yang melakukan eksodus dari negara-negara Eropa selama pecah Perang Dunia II untuk menghindari persekusi. Pada 1970-an, industri-industri yang sudah berkembang pesat di Israel antara lain pupuk, pestisida, farmasi, bahan kimia, plastik, dan logam berat.
Pada 1980-an, banyak orang yang bekerja di Silicon Valley bermigrasi ke Israel. Mereka mendirikan pusat-pusat penelitian dan pengembangan untuk perusahaan-perusahaan teknologi AS, seperti Microsoft, IBM, dan Intel. Kemudian, pada tahun 1990-an, para insinyur terampil juga berdatangan dari negara-negara bekas Uni Soviet untuk bermigrasi ke Israel, membuat negara itu semakin diberkati dengan kelimpahan sumber saya manusia terampil.
Foto: Kereta Cepat Yerusalem (REUTERS/Amir Cohen) People walk on the platform at Israel’s new high-speed rail line station at Ben Gurion International Airport, in Lod, near Tel Aviv September 25, 2018. REUTERS/Amir Cohe
Tak heran, perusahaan-perusahaan baru di sektor teknologi terus bermunculan bak jamur di musim hujan. Sektor teknologi yang sebelumnya hanya menyumbang sebesar 37 persen dari produk industri meningkat menjadi 58 persen di tahun 1985, dan kembali meningkat jadi 70 persen pada 2006.
Banyaknya perusahaan besar di bidang teknologi tentu menyumbang pemasukan besar untuk Pemerintah Israel dari sisi pajak, sumber devisa, ataupun penyerapan jumlah tenaga kerja. Ini belum termasuk royalti dari paten-paten yang dibuat di perusahaan Israel.
Negara itu juga menerima banyak pendanaan untuk pengembangan riset dan teknologi dari negara lain, seperti AS, Kanada, Italia, Austria, Perancis, Irlandia, Belanda, Spanyol, China, Turki, India, dan Jerman.
Meski punya sejarah panjang konflik dengan Palestina, Israel justru mesra dengan sejumlah negara Arab lainnya, salah satunya Uni Emirat Arab (UEA). Belum lama ini, negara Yahudi tersebut menandatangani perjanjian perdagangan bebas dengan UEA. Pakta tersebut ditandatangani di Dubai setelah berbulan-bulan negosiasi. Perjanjian itu juga menjadi perjanjian dagang terbesar Israel dengan negara Arab. (Sumber: CNBC Indonesia)