BIREUEN, LUGAS.CO – Asisten Teritorial (Aster) Kasdam Iskandar Muda (IM), Kolonel Inf Fransisco, S.E., M.I.Kom, melakukan peninjauan pelaksanaan program Serap Gabah (Sergab) di wilayah Kodim 0111/Bireuen, tepatnya di Desa Karieng, Kecamatan Peudada, Bireuen, Senin 10 Maret 2025.
Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan serapan gabah dari petani dapat berjalan optimal, serta mendukung ketahanan pangan di daerah.
Dalam kunjungannya, Aster Kasdam IM, Kolonel Inf Fransisco, S.E., M.I.Kom didampingi Dandim 0111/Bireuen, Letkol Inf Ade Munandar, S.I.Pem, berinteraksi langsung dengan para petani, guna mendengar aspirasi dan kendala yang dihadapi dalam proses panen dan distribusi gabah.
“Program Sergab ini menjadi bagian dari komitmen TNI dalam membantu petani untuk menyalurkan hasil panennya dengan harga yang stabil,” sebut Aster Kasdam IM.
Aster Kasdam IM menekankan pentingnya sinergi antara petani, pemerintah daerah, dan TNI dalam menjaga ketersediaan pangan.
“Program Sergab ini tidak hanya membantu petani dalam menyalurkan hasil panen mereka, tetapi juga memastikan stok beras tetap terjaga dalam rangka mendukung ketahanan pangan nasional,” ujar Aster Kasdam IM.
Sementara itu, gabah yang terserap di seluruh Kecamatan Peudada sebayak 124 Ton dan telah diserahkan ke Bulog untuk ketahanan pangan.
Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, diharapkan hasil pertanian semakin meningkat dan kesejahteraan petani terus terjaga.
Pemimpin Wilayah Perum Bulog Aceh, Ihsan, mengungkapkan bahwa seluruh wilayah Aceh kini memasuki panen raya. Kata Ihsan, Bulog terus melakukan penyerapan gabah sebagai bagian dari program swasembada pangan dengan target nasional 3 juta ton.
“Sejauh ini, di Aceh sudah terserap setara 17 ribu ton beras dan 25 ribu ton Gabah Kering Panen (GKP),” kata Ihsan.
Ihsan menambahkan bahwa, Aceh Utara merupakan lumbung pangan utama di Aceh, diikuti oleh Sigli dan Aceh Timur.
“Ketiga daerah ini menjadi andalan dalam mencapai target penyerapan sebanyak 5.449 ribu ton setara beras yang dibebankan oleh pemerintah pusat kepada Kanwil Bulog Aceh,” kata Ihsan.
Kata Ihsan, terkait harga gabah, pemerintah menetapkan harga pembelian sebesar Rp 6.500 per kilogram. Jika ada pihak yang membeli di bawah harga tersebut, Bulog akan segera turun tangan.
“Kami akan menyebarkan spanduk dan melakukan sosialisasi di tingkat kecamatan agar masyarakat mengetahui bahwa pemerintah hadir untuk menjaga harga gabah di tingkat petani,” tegas Ihsan.
Selain itu, kegiatan ini juga menjadi upaya monitoring agar program dapat berjalan sesuai harapan dan memberikan manfaat nyata bagi petani di Kabupaten Bireuen. (red)