Anda Salah Jika Beranggapan Tanaman Ganja Aslinya Berasal dari Aceh

- Editor

Minggu, 18 Juli 2021 - 08:31 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Lugas.co – Patut diketahui,  ganja tumbuh subur di Daerah Istimewa Aceh sehingga banyak sekali ladang ganja yang tersebar di area pegunungan. Namun patut diketahui kalau tanaman ganja aslinya ternyata bukan dari Aceh.

Penelitian genetik terbaru mengungkapkan bahwa tanaman ganja berasal dari China. Ini terungkap dari hasil penelitian 80 genom dan jenis dari China paling mirip dari ganja yang dibudidayakan lebih dari 12.000 tahun yang lalu.

Studi tersebut dilakukan terhadap seluruh genom tanaman ganja menunjukkan bahwa ganja pertama kali ada pada awal zaman Neolitik di wilayah China modern dekat perbatasannya dengan Kazakhstan dan Kirgistan. Dari sana kemudian menyebar sebagai varietas yang berbeda di seluruh dunia.

Baca juga:  Pemerintah Aceh Tandatangani Kontrak Proyek APBA Senilai Rp.1 Triliun

Luca Fumagalli, ahli genetika di University of Lausanne di Swiss, kepada Live Science mengatakan, karena tanaman ganja begitu tersebar luas sekarang, ada banyak perdebatan ilmiah tentang dari mana asalnya yang mencakup Asia Barat, Asia Tengah dan China utara.

“Orang-orang mengira wilayah itu lebih ke arah Asia Tengah, sebagian besar karena ada banyak tanaman ganja liar di sepanjang jalan di sana,” katanya. Tetapi data pengamatan ini pada dasarnya bertentangan dengan apa yang kami dapatkan dari analisis genomik.

Fumagalli mengatakan studi genetik mengarahkan para peneliti untuk menyimpulkan bahwa semua tanaman ganja yang hidup saat ini adalah keturunan dari tanaman yang didomestikasi di wilayah asli, dan bahwa nenek moyang liar Cannabis sativa mungkin sekarang sudah punah.

Baca juga:  Haji Uma Sambut Korban TPPO Asal Aceh di Kuala Namu

“Studi kami memberikan wawasan baru tentang penyebaran global tanaman dengan produk struktural dan biokimia yang berbeda,” tulis para peneliti.

Penelitian genetik baru ini dimaksudkan sebagai sumber daya untuk penelitian medis dan pertanian tentang ganja . “Asia Timur telah terbukti menjadi hotspot kuno domestikasi yang penting untuk beberapa spesies tanaman, termasuk beras, broomcorn dan millet buntut rubah, kedelai, foxnut, aprikot, dan persik,” katanya.

Sumber : SindoNews.com

Follow WhatsApp Channel lugas.co untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Haji Uma dan PPAM Fasilitasi Pemulangan Warga Aceh Timur Yang Sakit Menahun di Malaysia
KJB Lhokseumawe Salurkan 130 Paket Makanan Gratis dan Wakaf Sumur Untuk Pesantren
Lagi, Haji Uma Fasilitasi Pemulangan Korban TPPO dari Kamboja
Kunjungi RS Peusangan Raya, Bupati Mukhlis Dorong Percepatan Operasional
Sempat Terkendala Paspor, Korban TPPO di Laos Akhirnya Tiba di Aceh
Korban Terseret Banjir Cot Panglima Ditemukan, Tertimbun Semak-Semak
Aster Kasdam IM Tinjau Program Serap Gabah di Wilayah Kodim Bireuen
Buka Puasa Bersama, Wujud Kebersamaan Satgas TMMD Kodim Bireuen dan Masyarakat
Tag :

Berita Terkait

Sabtu, 15 Maret 2025 - 00:35 WIB

Haji Uma dan PPAM Fasilitasi Pemulangan Warga Aceh Timur Yang Sakit Menahun di Malaysia

Jumat, 14 Maret 2025 - 23:58 WIB

KJB Lhokseumawe Salurkan 130 Paket Makanan Gratis dan Wakaf Sumur Untuk Pesantren

Kamis, 13 Maret 2025 - 00:47 WIB

Lagi, Haji Uma Fasilitasi Pemulangan Korban TPPO dari Kamboja

Kamis, 13 Maret 2025 - 00:27 WIB

Kunjungi RS Peusangan Raya, Bupati Mukhlis Dorong Percepatan Operasional

Rabu, 12 Maret 2025 - 04:04 WIB

Sempat Terkendala Paspor, Korban TPPO di Laos Akhirnya Tiba di Aceh

Berita Terbaru