Akhiri Konflik Satwa, Pemerintah Harus Menyedia Ruang Untuk Satwa

- Editor

Jumat, 5 November 2021 - 15:55 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bireuen-Lugas.co | Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI mengadakan workshop dengan sejumlah pihak di Aceh, berkaitan dengan upaya pengelolaan konservasi Gajah Sumatera di Provinsi Aceh. Pada Rabu (03/11/2021) di Hotel Hermes Palace Banda Aceh.

Penyelesaiaan konflik Gajah Sumatera diaceh masuk dalam kesimpulan rapat Komisi IV DPR RI pada Mei lalu. Saat ini KLHK melalui Direktorat Jenderal Konservasi Sumberdaya Alam dan Ekosistem (Ditjen KSDAE) telah menyusun rancangan dokumen rencana aksi pelaksaaan kegiatan pengelolaan Gajah Sumatera di Provinsi Aceh.

 

Menurut TA. Khalid yang merupakan anggota komisi empat DPR-RI, mengatakan, Konflik gajah dengan manusia yang terjadi diaceh belum terjadi penurunan, dikarenakan belum adanya penyelesaian konflik secara permanan.

Baca juga:  DPMPTSP Diharap Jadi Tonggak Baru Memacu Investasi

 

” Saya sangat menginginkan ada skema penyelesaian konflik gajah diaceh secara menyeluruh, dan harus mengacu kepada penyelesaian konflik dengan kearifan lokal”, kata TA Kahlid.

 

TA Khalid juga mendorong KSDAE untuk segera menetapkan Road Map penanggulangan konflik satwa secara permanan, agar semua pihak bisa berkontribusi dan berkerjasma dalam Road Map tersebut.

 

” Ketika Road Map itu sudah ada, maka kita dapat mengukur indikator kinerja masing-masing pihak secara terperinci”, Ujar TA. Khalid.

 

Dalam forum tersebut, Suhaimi Hamid yang juga sebagai pembina Aceh Green Conservation ( AGC ) mengatakan, bahwa pemerintah Aceh harus menempatkan orang-orang yang paham lingkungan di Dinas PU dan tata ruang. Karena persoalan konflik satwa yang terjadi diaceh berkaitan dengan ruang.

Baca juga:  Pemko Langsa Kembali Raih Adipura

 

” Pengalaman saya, sudah pernah saya usulkan masterplan koridor satwa peusangan untuk ditetapkan dalam revisi rencana tata ruang Aceh, namun pihak dinas terkait tidak mau memasukkan dokumen tersebut”, kata Suhaimi.

 

Karena hari ini ruang satwa diberbagai kawasan sudah terganggu akibat pembangunan perkebunan kelapa sawit secara besar-besaran dan perusakan hutan yang merupakan tempat bernaungnya habitat satwa liar. Sehingga konflik satwa dan manusia kerap terjadi.

 

“Pemerintah Aceh harus menyediakan ruang untuk satwa, ada kawasan yang harus dilindungi yang merupakan koridor gajah, kita berharap pembangunan ekonomi juga harus memperdulikan keberadaan habitat satwa liar”, kata Suhaimi Hamid.

Follow WhatsApp Channel lugas.co untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Terkait Pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh, Haji Uma : Pusat Hargai Kekhususan Aceh
Haji Uma Fasilitasi Pemulangan Jenazah Guru SD Asal Gayo Lues
Jalan Lintas Desa Rusak, Dewan Minta Perhatian Pemkab Bireuen
Ini Pesan Pj Bupati Bireuen Pada Peringatan Isra’ dan Mi’raj
Pj Bupati Aceh Utara Keluarkan SE Pemilihan Mukim dan Geuchik
KJB Lhokseumawe Bangun 110 Sumur Wakaf
Saluran Irigasi Berlumpur, 250 Hektar Area Sawah Terancam
Momen Bahagia 4.000 Warga NTT, Bisa Nikmati Sumber Air Bersih

Berita Terkait

Selasa, 11 Februari 2025 - 21:49 WIB

Terkait Pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh, Haji Uma : Pusat Hargai Kekhususan Aceh

Kamis, 6 Februari 2025 - 14:10 WIB

Haji Uma Fasilitasi Pemulangan Jenazah Guru SD Asal Gayo Lues

Sabtu, 1 Februari 2025 - 23:53 WIB

Jalan Lintas Desa Rusak, Dewan Minta Perhatian Pemkab Bireuen

Kamis, 30 Januari 2025 - 15:32 WIB

Ini Pesan Pj Bupati Bireuen Pada Peringatan Isra’ dan Mi’raj

Kamis, 30 Januari 2025 - 14:52 WIB

Pj Bupati Aceh Utara Keluarkan SE Pemilihan Mukim dan Geuchik

Berita Terbaru

Firdaus Cahyadi, pendiri Indonesian Climate Justice Literacy. [Foto/ Ist]

Lingkungan

ICJL Dorong Intelektual Kampus Tolak Revisi UU Minerba

Jumat, 14 Feb 2025 - 10:02 WIB

Pelepasliaran Tukik Penyu Lekang di  Aceh Singki. Foto/ Istimewa

Berita

Pemkab Aceh Singkil Lepasliarkan 84 Tukik Penyu Lekang

Senin, 10 Feb 2025 - 18:00 WIB