PIDIE JAYA – LUGAS.CO | Hujan mengguyur wilayah Kabupaten Pidie Jaya, sejak sabtu dini hari menyebabkan sejumlah desa mengalami banjir. akibatnya, belasan hektare area tambak di wilayah itu ikut tergenag banjir, dan gagal panen.
Yahya Sulaiman (46), Warga Mee Pangwa Kecamatan Trienggadeng, mengatakan bahwa tambak miliknya yang membudidaya lebih kurang 10 ribu ikan bandeng hayut dibawa derasnya arus yang meluap dari Daerah Aliran Sungai (DAS) Peulandok.
“Habis keluar ikan bandeng dalam tambak saya, karena pematang patah akibat limpah air semalam. sepuluh ribu ekor bandeng siap panen tanpa sisa,” ujarnya
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Nasib yang sama juga di alami Bukhari (37), ikan bandeng yang sudah berumur empat bulan mengalami gagal panen.
“Ikan bandeng sudah berumur 4 bulan, bandeng kita lepas tiga ribu ekor di satu petakan, beberapa hari lagi akan kita panen, tapi banjir datang,”katanya.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Pidie Jaya, Zulkarnaini, kepada lugas.co menyebutkan, Pasca banjir itu dari laporan yang diterima pihaknya banyak tambak dalam masa produktif. ada yang budidaya Udang vaname, bandeng, nila, dan sejenisnya dan Ada yg memasuki masa panen.
“Jumlah area yang terdampak baik tambak dan kolam seluas 430 Ha, meliputi tujuh Kecamatan di pesisir, satu kecamatan Bandar Dua,” katanya
430 hektare tersebut meliputi, Kecamatan Ulim, 75 Ha. Bandar Baru, 120 Ha. Trienggadeng 90 Ha, Jangka Buya 65 Ha. Panteraja 20 Ha. Meurah Dua 30 Ha. Meureudu 25 Ha dan Kecamatan Bandar Dua 5 Ha.
Lebih lanjut, Zulkarnaini mengatakan, bahwa angkah yang dilakukan pihaknya baru sebatas melakukan pendataan, yang kemudian akan disampaikan kepada pimpinan untuk langkah selanjutnya.
“Diharapkan kepada seluruh petani tambak dan nelayan untuk selalu waspada Dengan kondsi cuaca seperti ini. semoga musibah ini cepat Berlalu,” cetusnya. (Rizhauddin)